Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto

Jaksa KPK dalami aliran dana ini

Jakarta, IDN Times - Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), kembali mendalami dugaan aliran dana pada kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) pada persidangan dengan terdakwa Setya Novanto (Setnov). 

Kali ini, KPK menghadirkan lima saksi dari pihak swasta yaitu Lulu Fransisca, Budi Trianto, Meliyana Tjap, Monik dan Nenny. 

Baca juga: Saksi Sebut Keponakan Setya Novanto Barter Dolar Amerika

1. Salah satu saksi akui terima uang dari perusahaan Johannes Marliem

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto

IDN Times/Linda Juliawanti

Direktur Money Changer PT. Mekarindo Abadi Sentosa, Nenny mengaku menerima uang sebesar USD800 ribu dari PT Biomorf Mauritius, yang merupakan perusahaan asing dan menjadi salah satu penyedia produk biometrik merek L-1 yang digunakan dalam proyek pengadaan E-KTP.

Menurtnya, ia menerima uang tersebut sekitar Januari 2012 silam. Namun, ketika itu dirinya tidak mengetahui penerimaan aliran dana. Akhirnya, penyidik KPK meminta Nenny untuk memeriksa aliran dana tersebut. 

"Saya tidak tahu sama sekali itu dari Biomorf. Saya minta tolong sama Bank OCBC Singapura untuk mutasi, baru tahu itu Biomorf, kebetulan di sana ada datanya," ujar Nenny.

Nenny juga mengaku tidak pernah memperhatikan nama penerima transferan. Selama ini, ia hanya menerima dan memproses penukaran uang. Namun, ia tidak tahu asal-muasal uang tersebut.

"Nanti kalau saya dapat, saya akan info ke KPK," kata Nenny.

Baca juga: 3 Kebohongan Setya Novanto dalam Insiden Tiang Listrik Versi KPK

2. Saksi hanya berkomunikasi melalui Yuli Hira

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Kelima saksi yang dihadirkan pada persidangan, diketahui berkaitan langsung dengan kasus dugaan korupsi E-KTP, lantaran kerap berkomunikasi dengan Komisaris PT Berkah Langgeng (money changer) Yuli Hira. 

Yuli Hira merupakan perantara yang menjalankan transaksi barter dolar bersama perusahaan money changer lain yang dimintai tolong Irvanto, yaitu manager PT Inti Valutama Sukses, Rizwan. Total uang yang masuk ke Yuli Hira sebesar USD2,62 juta.

"Yuli Hira dolarnya murah. Karena sudah kenal lama, kebetulan dia selalu punya stok jadi tidak usah cari ke tempat lain," kata salah satu saksi Budi Trianto.

Baca juga: Setya Novanto Ajukan Justice Collaborator, KPK: Kami Pertimbangkan

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

"Kenapa kok semuanya ke Yuli Hira, apakah perusahaanya besar atau gimana?" tanya Hakim.

"Saya pikir perusahaan Yuli, salah satu money changer yang terbesar di Indonesia. Kita telepon biasanya untuk menanyakan. Justru enaknya dia selalu ada. Jadi tidak usah cari lagi," jawab Budi.

"Tapi saudara saksi tahu sumber dana dana mana?" tanya Hakim lagi.

"Tidak tahu dan saya tidak perlu tahu sumbernya dari mana," jawab Budi. Ketika Hakim bertanya kepada semua saksi, jawaban Budi pun sama dengan saksi yang lain.

Baca juga: Kuasa Hukum Setya Novanto Jelaskan 3 Hal ini Terkait Justice Collaborator

3. Kompak mengaku tak pernah mengenal Setya Novanto

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Meski mengakui pernah melakukan transaksi dengan Biomorf, para saksi ternyata tidak mengenal Setya Novanto.

"Saudara saksi kenal kepada Setya Novanto?" tanya Hakim.

"Tidak Yang Mulia, saya gak kenal SN, hanya kenal melalui TV saja," kata Nenny. Jawaban yang sama juga diucapkan saksi yang lain saat diajukan pertanyaan yang sama.

Baca juga: Jadi Justice Collaborator, Setya Novanto Bisa Jadi Sasaran Tembak

4. Jaksa sebut terjadi pertukaran pembayaran

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto

IDN Times/Linda Juliawanti

Sementara itu, Jaksa KPK, Irene menyebut pada dua kali persidangan ini pihaknya tengah mendalami aliran dana kepada PT Biomorf. 

"Mereka (saksi-saksi) inilah yang kemudian menginformasikan kepada Riswan nanti transfer ke rek A, nah ini yang kemudian sampaikan lagi ke Biomorf untuk mengirimkan. Jadi terjadi pertukaran pembayaran," kata Irene.

Menurut Irene, para saksi merupakan perusahaan money changer yang saling bertransaksi satu sama lain.

"Bukan mereka yang layeringlah, tapi yang melakukan layering adalah Biomorf dan Irvanto. Karena  keterangan kemarin, Riswan jelaskan bahwa Irvanto nggak mau menggunakan bank jadi dia mau tarik tunai uangnya ada di Amerika," kata dia.

"Nah untuk bisa menarik tunai, dia nanya sama Yuli Hira di Indonesia gimana caranya? Oh bisa, nanti transfernya ke rekening Yuli Hira. Kemudian Yuli melakukan jual beli lagi dengan berbagai money changer karena dia punya duit di Singapura, kan sebenarnya terjadi pertukaran transaksi itu yang terjadi," lanjut dia.

Baca juga: Tahan Mantan Pengacara Setya Novanto, KPK Bantah 'Kriminalisasi' Profesi Advokat

5. Jaksa KPK tak permasalahkan saksi tak mengenal Novanto

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Disebutkan Irene, Jaksa memang tak mendalami hubungan para saksi dengan terdakwa Novanto.

"Mereka kan money changer yang memang gak kenal dengan Setya Novanto dan kami penuntut umum ga buktikan sama sekali, bahwa mereka kenal dengan Setya Novanto," ujarnya.

Namun, Jaksa ingin membuktikan bahwa ada jual beli dolar dan pembayaran dari uang 'panas' dari proyek E-KTP.

Sebagaimana diketahui, dalam persidangan Setya Novanto, Kamis (11/1) lalu, terungkap keponakan Setya Novanto, Irvanto Hendra Pambudi menggunakan jasa money changer untuk mengirim uang sejumlah USD2,6 juta dari Biomorf Mauritius ke Indonesia pada awal 2012.

Dalam skema yang dipaparkan di persidangan, Biomorf Mauritius mentransfer uang secara bertahap ke beberapa rekening yang telah disiapkan Yuli Hira.

Baca juga: Senin, KPK Panggil Ajudan Setya Novanto 

Semua Saksi E-KTP Ini Mengaku Tak Mengenal Setya Novanto ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Uang tersebut ditransfer antara lain ke Santoso Kartono USD465 ribu, Kohler Asia Pacific USD101,9 ribu, Cosmic Enterprise USD200 ribu.

Kemudian ditransfer ke Sunshine Development USD500 ribu, Golden Victory USD183,4 ribu, Pacific Ofeo Chemical USD133,4 ribu, Wa Kong Trading USD250 ribu, Omni Potent Ventura USD240 ribu, dan Yuli Hira USD200ribu.

Dari rekening tersebut, kemudian ditransfer kembali ke rekening yang diberikan Yuli kepada Riswan. Riswan kemudian meneruskan uang tersebut kepada Irvanto.

Baca juga: Setya Novanto Minta Diizinkan Bertemu Keluarga

Topik:

Berita Terkini Lainnya