Sebelum Pilih Gerindra, 3 Partai Ini Sempat "Diakrabi" Dhani

Bebas...

Ahmad Dhani, laki-laki yang dulu dikenal menjadi otak di balik lagu-lagu legendaris Indonesia seperti Cukup Siti Nurbaya dan Risalah Hati, kini sepertinya sudah benar-benar bosan berada di industri musik. Bukan hanya tak lagi menjadi juri kontes pencarian bakat seperti Indonesian Idol dan Rising Star, suami Mulan Jameela ini lebih memilih untuk secara resmi menjadi kader partai politik.

Ia berlabuh di Partai Gerindra.

Sebelum Pilih Gerindra, 3 Partai Ini Sempat Diakrabi DhaniTwitter Fadli Zon

Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengunggah foto yang menunjukkan dirinya tengah bersama Ahmad Dhani dan beberapa anggota partainya pada Rabu (18/10). Pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR itu menulis caption bahwa Dhani resmi menjadi kader Gerindra.

Sebaliknya, Dhani juga mengunggah sebuah foto di akun Instagram pribadinya. Foto itu  memperlihatkan ia tengah berada di acara Konferensi Nasional Temu Kader Gerindra. Sebagai tambahan informasi, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI terpilih, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, juga hadir dalam acara itu.

Sebelum Pilih Gerindra, 3 Partai Ini Sempat Diakrabi DhaniInstagram Ahmad Dhani

Dhani sendiri memang dekat dengan sejumlah elit di partai tersebut. Pada Pilpres 2014, ia menjadi anggota tim sukses sang ketua umum, Prabowo Subianto. Dhani juga menunjukkan keharmonisan dengan, misalnya, Fadli Zon, yang kerap kali anti-Ahok.

Baca juga: Nyapres, Prabowo Disebut Minta Wejangan SBY

Dhani pernah dekat dengan PKB, PKS dan Partai Demokrat.

Sebelum Pilih Gerindra, 3 Partai Ini Sempat Diakrabi DhaniInstagram Ahmad Dhani

Sepak terjang Dhani di Gerindra boleh terbilang masih sedikit. Pencapaian tertingginya sejauh ini adalah menjadi calon wakil bupati Kabupaten Bekasi, di mana ia kemudian harus menelan kekalahan. Arief Poyouno, salah satu petinggi Gerindra, mengatakan Dhani dipilih untuk menjadi kandidat karena jasanya besar ketika Pilpres 2014.

Namun, bukan hanya Gerindra yang harus diberi kredit. Dhani juga didukung oleh dua partai lainnya, yakni, Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kala itu, sebagai pendamping Saduddin, Dhani berkata,"Tuhan bertemu ustadz Saduddin, lalu [saya] melamar menjadi wakilnya. Saya tidak ingin mengecewakan ustadz Saduddin."

Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Wilayah PKS Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya, saat itu menilai bahwa Dhani adalah sosok yang berani karena menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Gubernur DKI Jakarta. "Ini risikonya besar karena diboikot di mana-mana. Ini kami dengar. Orang yang berani berkorban untuk sebuah prinsip berarti dia punya value [nilai] di dalam dirinya," kata Hadi.

Sementara itu, Syarief Hasan selaku Wakil Ketua Umum Demokrat mengatakan Dhani merapat ke Demokrat, punya pengetahuan bagus dan elektabilitasnya tinggi sehingga layak didukung. Fleksibilitas Dhani juga terlihat ketika sebelumnya ia sempat dikabarkan akan maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Saat itu, ia mengaku diminta Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, untuk jadi Gubernur DKI Jakarta. ‎Ketika menghadiri ulang tahun Garda Bangsa di Kantor DPP PKB, Cikini, Menteng, Dhani berujar,"Saya siap jadi gubernur, jadi wakil, dan tim sukses." Sisanya adalah sejarah.

Baca juga: Kecewa, Gerindra Mulai Siapkan Sosok Penantang Ridwan Kamil

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya