Nyapres, Prabowo Disebut Minta Wejangan SBY

Sebabnya SBY sudah pernah memenangkan pilpres.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dipastikan akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Bogor, pada Kamis (27/7) malam. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa Prabowo ingin membahas soal pemilihan presiden (pilpres) yang akan diselenggarakan pada 2019 mendatang.

Prabowo yang meminta bertemu SBY.

Nyapres, Prabowo Disebut Minta Wejangan SBYSeno/ANTARA FOTO

Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari mengatakan bahwa Prabowolah yang meminta untuk bertemu Presiden RI ke-6 tersebut. Berdasarkan informasi yang diutarakan Imelda, persoalan UU Pemilu yang berkaitan langsung dengan pilpres menjadi salah satu agenda penting dari pertemuan keduanya.

"Pertemuan ini sebagai respons positif dari Ketum Demokrat SBY atas permintaan Ketum Gerindra Prabowo untuk bertemu, usai ketok palu UU Pemilu pada sidang paripurna DPR pekan lalu. Salah satu pembahasan tentu terkait dengan UU Pemilu tersebut seperti yang disampaikan sebelumnya oleh pihak Gerindra" ujar Imelda.

Baca Juga: Meski Ahok Kalah, Elektabilitas Jokowi Masih Tinggi

Prabowo disebut meminta wejangan SBY.

Nyapres, Prabowo Disebut Minta Wejangan SBYIDN Times

Wakil Ketua Dewan Pembina Demokrat Agus Hermanto berujar bahwa mantan jenderal Kopassus tersebut masih berambisi untuk mengikuti pilpres 2019. Maka, tak heran bila Prabowo kemudian mengajak bertemu SBY. "Pak Prabowo yang ingin mencalonkan diri tentunya ingin meminta pandangan untuk memperoleh kemenangan dalam pilpres," kata Agus.

Bukan hanya karena SBY pernah memenangkan pemilu, tapi juga karena UU Pemilu yang mengharuskan adanya presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden sebesar 20 hingga 25 persen. Peraturan yang sudah disahkan pada Kamis (20/7) itu tidak disetujui oleh empat partai, yakni, Gerindra, Demokrat, PAN dan PKS.

Dengan adanya presidential threshold maka mayoritas partai politik tidak akan bisa mengajukan kandidat sendiri, melainkan harus berkoalisi. Agus sendiri tak memungkiri kemungkinan koalisi antara Gerindra dan Demokrat. "Mau berkoalisi sah-sah saja. Karena Gerindra dan Demokrat mau berkoalisi sudah lebih dari 20 persen," ujarnya.

Baca Juga: Ini Hasil Makan Ikan Bakar Bareng antara Jokowi dan Prabowo di Istana

Topik:

Berita Terkini Lainnya