Trump Tak Paham Kebijakan, Anggota NATO Diminta Berlagak Bodoh

Padahal isinya negara-negara maju

Kepala negara dari 28 anggota Pakta Pertahanan Atlantic Utara (NATO) akan mengadakan pertemuan tingkat tinggi pada 25 Mei 2017 mendatang di Brussels, Belgia. Menurut Gedung Putih, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dipastikan akan menghadiri pertemuan ini.

Mendengar kabar tersebut, panitia penyelenggara NATO pun dikabarkan tengah diserang kepanikan. Pasalnya, tak seperti kepala negara pada umumnya, Trump punya sikap tak terduga dan suka mengumbar apapun yang dipikirkan di Twitter. Ia juga dikenal tak menguasai kebijakan-kebijakan yang fundamental bagi para anggota NATO.

Panitia meminta para kepala negara dan peserta pertemuan tingkat tinggi NATO untuk berlagak bodoh.

Trump Tak Paham Kebijakan, Anggota NATO Diminta Berlagak BodohChris Keane/Reuters

Seperti dikutip dari Foreign Policy, NATO tengah bekerja keras untuk menyusun acara yang berbeda dari biasanya demi menghindari konsekuensi buruk sebab Trump dikenal memiliki short attention span atau rentang perhatian pendek yang sangat parah.

Salah satu contoh sederhananya adalah panjang waktu berbicara dari masing-masing kepala negara. Mereka diminta untuk membatasi pidato selama dua hingga empat menit saja selama masa diskusi. 

Orang dalam NATO menyebut bahwa demi membuat Trump betah mengikuti pertemuan tingkat tinggi yang melelahkan tersebut mereka harus bersikap bodoh.

Salah seorang sumber dari dalam NATO berkata:

Sungguh konyol bagaimana mereka mempersiapkan diri untuk berurusan dengan Trump. Sikap mereka seperti tengah bersiap mengurus satu anak kecil -- seseorang yang memiliki rentang perhatian pendek dan suasana hati (yang berubah-ubah) yang tak punya pengetahuan apapun soal NATO, tak memiliki ketertarikan terhadap isu-isu kebijakan yang mendalam. Semua orang benar-benar panik.

Baca Juga: Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal Dibangun

Karakter Trump diyakini akan bermasalah dengan budaya pertemuan tingkat tinggi yang panjang dan sering membosankan.

Trump Tak Paham Kebijakan, Anggota NATO Diminta Berlagak BodohJim Bourg/Reuters

Pertemuan-pertemuan diplomatik, apalagi sekaliber NATO, sering berlangsung sangat formal, normatif, panjang, membosankan sehingga tak jarang menjadi melelahkan. Kondisi ini dipercaya tak cocok dengan karakter Trump.

Ia adalah seseorang yang lebih menyukai kenyamanan dan tak mau mengurusi keruwetan dari menjadi seorang kepala negara. Padahal, meski sangat melelahkan, pertemuan NATO tetap dianggap sangat penting oleh negara-negara anggota. 

Jorge Benitez, pakar NATO dari sebuah lembaga think tank asal AS, berkata,"Bahkan pertemuan tingkat tinggi NATO yang singkat itu masih terlalu kaku, terlalu formal, dan terlalu menitikberatkan pada kebijakan untuk ukuran seseorang seperti Trump. Trump takkan menyukainya."

Tentu saja memaksakan diri untuk mengikuti level Trump sangat tragis mengingat NATO seharusnya fokus membahas isu-isu keamanan dan ancaman terorisme. Trump sendiri pernah berkata bahwa NATO sudah tak relevan lagi dan meminta AS mengevaluasi dukungan kepada organisasi tersebut.

Ia sempat meralat pernyataan itu usai dilantik. Ketika bertemu Kanselir Jerman, Angela Merkel, Trump juga berkata AS tetap mendukung NATO. Namun, tak lama kemudian, ia mengirimkan cuitan di mana ia berkata Jerman berhutang kepada NATO dan AS harus dibayar lebih karena membantu Jerman dalam sektor pertahanan. Pernyataan Trump ini salah besar.

Baca Juga: Sempat Sesumbar ke Korea, Kapal Perang AS Justru ke Australia

Topik:

Berita Terkini Lainnya