Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal Dibangun

Janji kampanye hanyalah tinggal janji

Tembok perbatasan antara Amerika Serikat dan Meksiko adalah salah satu janji kampanye Presiden Donald Trump yang paling ekstrem. Menurutnya, itu adalah cara tepat untuk menghalau para pengedar obat-obatan terlarang. Selama berbulan-bulan Trump dengan lantang berkata bahwa Meksiko akan membiayai seluruh pembangunan tembok tersebut.

Narasi ini dimunculkan Trump dan tim suksesnya untuk mengesankan bahwa Meksiko adalah satu-satunya pihak yang bersalah dalam peredaran obat-obatan terlarang di AS. Setelah tak bisa "memaksa" negara tetangga untuk melakukan apa yang dia janjikan, Trump beralih ke Kongres AS. Namun, rencana itu juga menghadapi kebuntuan.

Tembok perbatasan Trump terbentur persoalan pendanaan karena Kongres menolak menyetujuinya.

Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal DibangunJonathan Ernst/Reuters

Dikutip dari BBC, penasihat senior Trump, Kellyanne Conway, menyatakan bahwa rencana pembangunan tembok perbatasan Trump terhalang persoalan pendanaan setelah anggota Kongres dari Partai Demokrat mengancam tak akan menyetujui penetapan anggaran.

Bahkan, seperti dilaporkan Washington Post, anggota Kongres dari Partai Republik juga dilaporkan tak sepakat dalam perkara tembok perbatasan tersebut. Bila anggaran tak juga disetujui hingga Jumat minggu ini, maka akan terjadi government shutdown atau penutupan pemerintah yang berkonsekuensi buruk pada pelayanan publik.

Conway berkata kepada stasiun televisi swasta Fox News bahwa pendanaan tembok perbatasan itu memang tak akan dimasukkan dalam anggaran pemerintah saat ini. Namun, seperti bosnya, Conway bersikeras bahwa rencana pembangunan tembok itu tetap merupakan bagian integral dari pemerintahan Trump.

Baca Juga: Trump Ribut dengan Perdana Menteri Australia Gara-gara Kebijakan Pengungsi

Trump meminta dana hampir sebesar Rp 20 triliun untuk memulai proses pembangunan.

Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal DibangunKevin Lamarque/Reuters

Konstruksi tembok perbatasan yang melintang sepanjang perbatasan AS dan Meksiko itu membutuhkan dana yang tak sedikit. Direktur Anggaran Gedung Putih, Mick Mulvaney, mengestimasi ada ratusan triliun rupiah yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Trump sendiri telah mengajukan anggaran hampir sebesar Rp 20 triliun untuk memulai proses pembangunan kepada Kongres.

Meski mengalami kebuntuan, tapi Trump tetap mengelak untuk mengakuinya. Melalui akun Twitter, ia mengirimkan cuitan yang menyatakan bahwa pemerintah AS akan tetap membangun tembok perbatasan tersebut, apapun yang terjadi. Ia bahkan berkata sejumlah media berbohong dalam memberitakan posisinya terkait tembok itu.

Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal Dibanguntwitter.com/realDonaldTrump

Dengan ini, kenyataannya adalah Trump memang tak bisa mewujudkan janji kampanyenya.

Tak Dapat Jatah Anggaran, Tembok Trump Diprediksi Batal DibangunKevin Lamarque/Reuters

Keyakinan bahwa tembok perbatasan itu adalah ide gila yang tak mungkin dan tak boleh diwujudkan karena persoalan moral sudah mengemukan di antara warga AS yang tak memilih Trump. Namun, Trump dan tim suksesnya tetap berjalan dengan rencana itu karena meyakini Meksiko akan membiayainya.

Pemerintah Meksiko sendiri berulang kali mengatakan bahwa pihaknya tak akan pernah sudi untuk menuruti keinginan Trump. Terbaru, Menteri Luar Negeri Luis Videgaray menegaskan bahwa rencana Trump itu hanya membuang-buang uang dan menggarisbawahi pihaknya akan menempuh jalur hukum bila perbatasannya dilanggar karena pembangunan tembok itu.

Baca Juga: Meski Dinilai Rasis, Trump Ngotot Bangun Tembok di Perbatasan

 

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya