Sempat Sesumbar ke Korea, Kapal Perang AS Justru ke Australia

Korea di utara, Australia di selatan...

Pada Sabtu malam (8/4), Juru Bicara Militer AS di Pasifik, Komandan Dave Benham mengumumkan bahwa kapal perang USS Carl Vinson tengah menuju Semenanjung Korea. Perjalanan itu disebut dalam rangka deterrence atau tindak pencegahan terhadap Korea Utara yang dinilai oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam stabilitas di kawasan Asia Timur.

Saat itu, dan tentu saja beberapa hari setelahnya, seluruh dunia menantikan apa pergerakan berikutnya dari kedua negara, apakah hanya akan saling melempar ancaman atau benar-benar terlibat dalam konfrontasi militer. Tensi dan kewaspadaan tinggi itu pun menjadi kebingungan ketika pada 15 April Angkatan Laut AS melaporkan di mana posisi USS Carl Vinson sebenarnya.

Bukannya menuju Semenanjung Korea, USS Carl Vinson justru mengarah ke Australia yang letaknya jauh berlawanan.

Sempat Sesumbar ke Korea, Kapal Perang AS Justru ke AustraliaU.S. Navy photo by Mass Communication Specialist 3rd Class Matt Brown/Handout via Reuters

Pemerintahan Trump menjadi bahan ejekan ketika media mengetahui bahwa USS Carl Vinson tak sedang menuju Semenanjung Korea dan justru berlayar ke bumi bagian selatan, lebih tepatnya ke Australia. Memang kala pengumuman pada 8 April, USS Carl Vinson disebut tengah mengarah ke Australia untuk mengikuti latihan militer gabungan.

Namun, pemerintah menyebut kapal perang itu segera berbalik arah menuju Semenanjung Korea saat Trump memerintahkan tim serang itu bersiaga di kawasan Pasifik Barat. Yang tidak diberitahukan oleh militer AS, baik kepada Gedung Putih maupun masyarakat (termasuk media), adalah sebelum menjalankan perintah itu, mereka terlebih dulu harus menjalani latihan militer di Australia.

Seperti dikutip dari NPR, pada 15 April USS Carl Vinson masih berada di sekitar Selat Sunda untuk menuju Negeri Kanguru yang jaraknya ribuan kilometer dari Korea Utara. Dalam ketidaktahuan itu, Trump memberikan pernyataan di televisi bahwa ia "mengirimkan armada yang sangat kuat" karena "Kim Jong-un melakukan kesalahan".

Baca Juga: Amerika Siagakan Kapal Perang, Korea Utara Siapkan Nuklir

Dugaan yang mencuat adalah kekacauan itu terjadi karena komunikasi yang buruk antara Gedung Putih dan Pentagon.

Sempat Sesumbar ke Korea, Kapal Perang AS Justru ke AustraliaErik De Castro/File Photo/Reuters

CNN melaporkan beberapa pernyataan membingungkan dari beberapa petinggi pemerintahan. Misalnya, usai pengumuman bahwa USS Carl Vinson akan diarahkan ke Semenanjung Korea, pejabat militer AS justru menyatakan bahwa mereka akan terlebih dulu mengikuti latihan militer dengan Australia.

Kemudian, Menteri Pertahanan AS James Mattis berkata latihan itu harus dibatalkan karena mereka punya misi baru. Lalu, pejabat Kementerian Pertahanan lainnya menyatakan Mattis tak sengaja salah bicara dan bahwa kunjungan ke pelabuhan di Australia yang dibatalkan.

Salah seorang pejabat senior AS menyebut komunikasi yang buruk antara Gedung Putih dan Pentagon yang menjadi penyebab kekacauan ini. Ia menyalahkan tak adanya upaya untuk menindaklanjuti informasi antara para komandan yang mengawasi pergerakan USS Carl Vinson.

Dengan kejadian ini, banyak yang mengkhawatirkan perang akan benar-benar terjadi karena kesalahpahaman.

Sempat Sesumbar ke Korea, Kapal Perang AS Justru ke AustraliaDamir Sagolj/Reuters

Saat seluruh media mengutip pernyataan pejabat tinggi dari militer AS dan Trump bahwa kapal perang AS akan disiagakan di Semenanjung Korea, pemerintah Korea Utara bereaksi keras dengan mengatakan bahwa langkah Trump itu adalah "keputusan ceroboh" dan telah "mencapai fase serius".

Pasalnya, dengan menyiagakan kapal perang di sekitar kawasan Semenanjung Korea, Trump dengan terang-terangan menantang Kim Jong Un untuk konfrontasi militer. Sentimen terhadap AS di antara para pejabat Korea Utara sudah negatif sampai ada pernyataan bahwa Korea Utara siap meladeni perang jenis apapun yang akan dilancarkan oleh AS.

Jika saling ancam antar kedua negara tak melibatkan senjata nuklir, barangkali seluruh dunia akan tertawa. Namun, ceritanya lain saat Korea Utara tak lagi menjadi satu-satunya negara dengan rudal yang keputusannya sulit diprediksi. Muncul kekhawatiran bahwa perang akan benar-benar terjadi karena kesalahpahaman seperti ini.

Kapal perang USS Carl Vinson saat ini baru benar-benar tengah menuju Semenanjung Korea dan dikabarkan akan sampai di tujuan pada 25 April mendatang -- telat beberapa hari dari perkiraan sebelumnya.

Baca Juga: Ingin Pamer, Uji Coba Rudal Korea Utara Malah Gagal

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya