Trump Dikabarkan Akan Akui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington, IDN Times - Sebuah rumor mengejutkan beredar di Gedung Putih. Kabar burung yang telah menyebar ke media itu menyebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat, Donald Trump akan memindahkan kantor kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem. Jika terwujud, keputusan itu adalah bentuk pengakuan resmi Amerika Serikat bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel.
Jared Kushner mengatakan belum ada keputusan resmi yang diambil.
Sebelumnya, ada kabar bahwa Trump akan mengumumkan keputusan tersebut pada Rabu. Namun, menantu Trump yang juga dijadikan salah satu penasihatnya, Jared Kushner, mengatakan bahwa belum ada keputusan resmi yang diambil ayah mertuanya tersebut.
"Dia tengah menimbang sejumlah fakta berbeda, dan ketika ia membuat keputusan, dia akan jadi satu-satunya orang yang memberitahumu, bukan aku," ucap Kushner, seperti dikutip dari Reuters.
Bila keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel diambil, maka Trump akan menyudahi kebijakan luar negeri Amerika Serikat terhadap Israel dan Palestina yang sudah ditetapkan selama beberapa dekade.
Baca juga: Tampil di NYFW, Wanita Palestina Mengaku Ditipu Desainer Israel
Presiden Palestina khawatir Trump akan memperburuk proses perdamaian dengan Israel.
Usai mendengar rumor tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mulai mencari dukungan diplomatik. Dikutip dari The Guardian, juru bicara Abbas menyebut ia langsung menghubungi beberapa kepala negara.
Ia menjelaskan kepada mereka tentang betapa berbahayanya keputusan unilateral Trump untuk memindahkan kedutaan besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Menurut Abbas, itu justru akan membuat semua pihak mundur ke belakang.
Selain para pemimpin negara Arab, Abbas dilaporkan menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Media milik pemerintah Turki memberitakan bahwa Erdogan berkata kepada Abbas negara Palestina harus menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota.
"Langkah apapun yang diambil Amerika Serikat terkait pengakuan terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel, atau memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem, merepresentasikan sebuah ancaman terhadap masa depan proses perdamaian dan tak bisa diterima oleh warga Palestina, Arab dan internasional," ujarnya.
Baca juga: Al Aqsa Dipasangi Pendeteksi Metal, Warga Palestina Ngamuk