Tampil di NYFW, Wanita Palestina Mengaku Ditipu Desainer Israel

Desainer tersebut disponsori oleh grup yang ingin ada pemukiman Yahudi.

Sekelompok wanita dari suku Bedouin di Palestina mengaku jadi korban penipuan dan pencemaran nama baik. Dugaan ini muncul setelah mereka diminta menjadi model oleh seorang desainer Israel. Desainer tersebut, Aviad Arik Herman, rupanya disponsori oleh OR Movement yang merupakan sebuah kelompok yang mendukung keberadaan pemukiman Yahudi dan negara Israel.

Herman dituduh melakukan penipuan.

Tampil di NYFW, Wanita Palestina Mengaku Ditipu Desainer IsraelRichard Magazine via Al Jazeera

Tak ada kerugian materi yang secara langsung dirasakan oleh para perempuan Bedouin, tapi pemukiman Yahudi menjadi persoalan pelik antara Palestina dan Israel karena menyangkut eksistensi sebuah negara dan bangsa.

Oleh karena itu, setelah mengetahui bahwa Herman mendapat dukungan dari OR Movement yang ingin agar warga Yahudi bisa mendapatkan tempat tinggal di kawasan Negev dan Galilea (dua wilayah yang diperebutkan Palestina dan Israel), mereka merasa ditipu.

Dikutip dari Al Jazeera, awalnya para perempuan dari Desert Embroidery yang bekerja untuk mendukung perempuan Bedouin di Negev membantu Herman agar karyanya yang masih bernuansa Palestina bisa dipakai mereka.

Akhirnya, mereka pun tampil dalam sebuah penggalangan dana beberapa hari menjelang New York Fashion Week (NYFW). Tak ada pemberitahuan sama sekali terkait keterlibatan OR Movement dalam proyek Herman tersebut.

Asma al-Saneh, Ketua Asosiasi Pemberdayaan Status Perempuan, berkata,"Kami biasanya menerima beberapa permintaan dari beragam desainer dan retailer di Israel - jadi ini bukan pertama kalinya, dan kami tak ada masalah jika harus membantu desainer itu."

Ia lalu menambahkan poin yang menjadi keberatannya,"Tapi, kami tak akan pernah setuju untuk melakukannya kalau kami tahu dari awal siapa dia dan siapa yang mengirimnya. Kami merasa produk akhir kami disalahgunakan."

Baca juga: Al Aqsa Dipasangi Pendeteksi Metal, Warga Palestina Ngamuk

Herman dan OR Movement menolak disebut tidak jujur.

Tampil di NYFW, Wanita Palestina Mengaku Ditipu Desainer IsraelPinterest

Herman dan CEO OR Movement, Roni Flamer, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa kedua belah pihak sudah mengetahui keterlibatan OR Movement. Saneh sendiri mengaku itu tidak benar karena ia baru mengatahuinya setelah semuanya terjadi.

Kedua pihak juga saling beradu klaim terkait dana yang berhasil dikumpulkan. Menurut Saneh, dana itu langsung masuk ke kantong OR Movement, sedangkan Flamer bersikeras mengatakan dana tersebut digunakan untuk membayar penyelenggara yang sudah membuat "acara mahal itu".

Herman juga harus menerima tudingan lain. Di media sosial, ia disebut melakukan pencurian budaya karena menggunakan pola Palestina pada pakaian Israel.

Menanggapi ini, Herman berkata,"Aku menciptakan proyek komunitas seni yang memberi kesempatan seniman Negev untuk saling terhubung dan berkolaborasi untuk karya eksklusif yang didesain untuk menghormati Negev."

"Aku sangat bangga karena pakaian ini menunjukkan keberagaman yang kita punya di Negev dan ini tidak melupakan segala aspek kemasyarakatan atau kebudayaan. Jelas tak ada pencurian di sini; yang ada adalah ini untuk merayakan kebudayaan," tambahnya.

Baca juga: Akhiri Masa Tugas, Obama Sumbang Rp 2,9 Triliun untuk Palestina

Topik:

Berita Terkini Lainnya