Al Aqsa Dipasangi Pendeteksi Metal, Warga Palestina Ngamuk

Warga terlibat bentrokan dengan tentara Israel.

Otoritas Israel memutuskan untuk menutup akses publik ke lingkungan masjid Al Aqsa usai terjadi penembakan yang menewaskan lima orang pada Jumat (14/7). Mereka bahkan memasang pendeteksi metal di masjid tersebut. Tak terima, Imam besar Yerusalem, Muhammad Hussein mengajak semua umat muslim Palestina untuk berkumpul di depan gerbang masjid Al Aqsa pada waktu salat Jumat (21/7).

Bentrokan terjadi antara warga dan tentara Israel.

Al Aqsa Dipasangi Pendeteksi Metal, Warga Palestina NgamukAP via Al Jazeera

Dikutip dari Al Jazeera, mayoritas umat muslim Palestina mengaku tak terima dengan langkah sepihak yang diambil oleh Israel terkait Al Aqsa. Pada Rabu (19/7) mereka berkumpul di depan gerbang Al Aqsa untuk protes, di mana mereka kemudian terlibat bentrokan hebat dengan tentara Israel.

Menurut warga, Israel telah melanggar kesepakatan status quo di mana muslim Palestina memiliki akses penuh atas Al Aqsa. Oleh karena itu, Imam Besar Muhammad Hussein meminta warga muslim agar melakukan protes ketika salat Jumat.

Bahkan, pemimpin lembaga Islam yang bertanggungjawab atas Al Aqsa, Sheikh Azzam Khatib Tamimi, menginstruksikan seluruh imam di Yerusalem agar tak mengadakan salat Jumat di masjid mereka masing-masing. Ia ingin semuanya berkumpul di Al Aqsa.

Baca Juga: Yerussalem: Kota Satu Tuhan, Tiga Agama, Sejuta Pertikaian

Warga Palestina menilai Israel menindas mereka.

Al Aqsa Dipasangi Pendeteksi Metal, Warga Palestina Ngamukaa.com.tr

Koresponden Al Jazeera, Harry Fawcett, menilai bahwa persoalan sebenarnya bukan keberadaan alat pendeteksi metal atau penutupan masjid. Bagi rakyat Palestina, ini adalah soal fakta bahwa tentara Israel merupakan penjajah dan kemungkinan Israel melawan aturan PBB yang berisi jaminan kebebasan beribadah di mana pasukan penjajah tak berhak mengubah status quo yang ada di kota (Yerusalem)," kata Fawcett.

Sebelumnya, pada Selasa (18/7) dan Rabu (18/7), bentrokan juga terjadi. Bahkan, seorang imam masjid Al Aqsa ditembak dengan peluru karet oleh tentara Israel usai melaksanakan ibadah salat Isya di depan gerbang masjid. Ia juga sempat mengajak muslim Palestina untuk ikut salat Jumat bersama di Al Aqsa.

Israel berkata mereka berupaya untuk membubarkan jemaat yang beribadah di sana karena sudah ada pelarangan. Pada Rabu, tentara Israel dilaporkan melukai sembilan warga Palestina dan menangkap empat lainnya ketika protes melawan keputusan Israel terkait Al Aqsa sedang berlangsung.

Baca Juga: Aksi Lilin, Berdoa Hingga Menggulingkan Kepala Negara

Topik:

Berita Terkini Lainnya