Kehamilannya Jadi Bahan Bullying, Balasan Influencer Ini Mengejutkan

Mereka tak percaya ia hamil 6 bulan karena perutnya masih kecil

Seorang influencer bernama Yiota Kouzoukas saat ini sedang mengandung anak pertamanya. Usia kehamilannya adalah enam bulan. Namun, penampilan Kouzoukas memang terlihat lain dan tak seperti perempuan yang hamil enam bulan. 

Warganet memberi komentar negatif terkait perutnya.

Kehamilannya Jadi Bahan Bullying, Balasan Influencer Ini MengejutkanInstagram Yiota Kouzoukas

Melalui akun Instagramnya, Kouzoukas memang cukup sering mengunggah foto yang memperlihatkan kondisi tubuhnya selama kehamilan. Ia sempat membagikan foto kolase di mana ia membandingkan besar perutnya ketika hamil 10 minggu, 16 minggu, dan 22 minggu yang tak terlalu kelihatan berbeda.

Tanpa mencoba bertanya baik-baik atau sekadar melakukan riset, beberapa warganet langsung berkomentar negatif. Kouzoukas pun menceritakannya kepada Cosmopolitan mengenai komentar jelek yang diterimanya.

Kehamilannya Jadi Bahan Bullying, Balasan Influencer Ini MengejutkanInstagram Yiota Kouzoukas

"Komentar-komentar yang paling buruk adalah seperti 'Tak ada lagi bayi di perut itu,' atau, 'Makanlah lebih banyak agar bayimu bisa tumbuh.' Ketika pertama kali membaca komentar-komentar seperti itu, aku mulai paranoid kalau ada sesuatu yang salah. Aku ingin perempuan hamil lainnya tahu ukuran perutku disebabkan oleh faktor fisik yang di luar kendaliku," ujarnya.

Baca juga: Sedang Hamil, Pria Transgender Ini Mengaku Bahagia

Ia pun mulai menguliahi warganet tentang kondisinya yang bisa terjadi pada siapa saja.

Kehamilannya Jadi Bahan Bullying, Balasan Influencer Ini MengejutkanInstagram Yiota Kouzoukas

Dalam salah satu unggahan di Instagram, Kouzoukas menulis:

"*UKURAN PERUT* Aku menerima banyak DM dan komentar-komentar mengenai ukuran perutku, oleh karena itu aku ingin menjelaskan beberapa hal tentang tubuhku. Bukannya aku kesal/terpengaruh oleh komentar-komentar tersebut, tapi lebih kepada ingin mengedukasi dengan harapan beberapa orang akan mengurangi nyinyir kepada orang lain dan bahkan diri mereka sendiri.

Selama mengandung empat bulan pertama, rahimku membuncit ke belakang yang artinya perutku tumbuh terbalik ke dalam tubuhku dan bukannya ke depan. Sebagian besar orang dengan tipe rahim seperti ini akan membuncit ke depan saat kehamilan sekitar 12 minggu dan terus tumbuh ke depan seperti normalnya.

Rahimku tidak "tumbuh ke depan" sampai empat bulan kehamilan karena posisi rahim miring ditambah dengan endometriosis selama satu dekade yang akhirnya mencederai ligamen rahimku. Pada dasarnya, ligamen-ligamen ini berperan seperti jangkar yang menjaga rahimku "di dalam", bukan "di luar", yang membuatku tampak lebih kecil dibanding kebanyakan orang hamil pada empat atau lima bulan pertama.

Kini, saat hamil enam bulan perutku tumbuh ke depan seperti orang-orang lainnya sementara cedera pada ligamenku pelan-pelan membaik. Tubuhku bagian atas juga pendek dan perutku secara alami memang kencang sehingga membuatnya sangat keras, jadi aku harus menghentikan olahraga perut untuk menghindari masalah apapun.

Ini untukku secara pribadi, seperti diinstruksikan oleh dokterku dan tak berarti berlaku untuk semua orang. Aku sangat sehat, bayiku sangat sehat dan ini yang terpenting. Tubuh dan ukuran perut kita semua berbeda dan bentuk serta ukuran kita juga berbeda."

Kondisi yang dialami Kouzoukas sebenarnya juga terjadi pada satu dari lima perempuan hamil. Menurut dokter Aaron Styer, posisi rahim setiap perempuan memang berbeda dan berpengaruh terhadap ukuran perut ketika mengandung.

Mereka yang memiliki kondisi tersebut akan memperlihatkan pertumbuhan perut yang lebih pelan dibanding yang rahimnya normal. "Rahim yang tumbuh ke belakang itu normal dan tak meningkatkan risiko kemandulan atau keguguran," tegasnya.

Baca juga: Dihujat karena Taruh Bayinya di Lantai, Ini Penjelasan Si Ibu

Topik:

Berita Terkini Lainnya