Kapal Terbalik, Setidaknya 12 Pengungsi Rohingya Tewas

Sebagian besar adalah anak-anak

Kepolisian Bangladesh mengumumkan setidaknya ada 12 pengungsi Rohingya yang tenggelam dan tewas saat kapal yang mereka tumpangi terbalik di dekat Bangladesh pada Minggu (8/10) malam. Menurut laporan, mayoritas korban meninggal adalah anak-anak. Mereka menghadapi maut ketika sedang berjuang menuju Bangladesh.

Kepolisian belum tahu berapa banyak jumlah penumpang sebenarnya.

Kapal Terbalik, Setidaknya 12 Pengungsi Rohingya TewasANTARA FOTO/REUTERS/Damir Sagolj

Dikutip dari Reuters, kepolisian mengatakan bahwa ada 12 jenazah, terdiri dari 10 anak-anak, satu perempuan dan satu laki-laki, yang sudah ditemukan sejauh ini. Namun, mereka tak mengetahui jumlah pasti penumpang kapal yang dioperasikan oleh nelayan tersebut.

Sebelumnya, fotografer Reuters mengaku melihat empat mayat anak-anak, dua jenazah perempuan, dan satu tubuh laki-laki yang terdampar di pantai. Pihak kepolisian sendiri juga mengumumkan bahwa ada delapan pengungsi Rohingya yang berhasil diselamatkan dari insiden tersebut.

Baca juga: Rohingya Mengungsi, Aung San Suu Kyi Mengaku Tak Tahu Alasannya

Kapal pengungsi juga terbalik pada September lalu.

Kapal Terbalik, Setidaknya 12 Pengungsi Rohingya TewasANTARA FOTO/REUTERS/Damir Sagolj

Salah satu cara yang paling sering digunakan oleh pengungsi Rohingya untuk menyelamatkan diri dari kampung mereka di Rakhine adalah dengan membayar penyelundup manusia. Mereka kemudian dibawa menggunakan kapal yang seringkali sudah reyot menuju Bangladesh, Malaysia, Thailand atau Indonesia.

Cara ini dikenal sangat berbahaya. Namun, fakta ini tak menghentikan mereka untuk terus menggunakan kapal agar bisa sampai ke negara tujuan. Misalnya, pada 28 September lalu kapal yang mengangkut lebih dari 100 pengungsi Rohingya terbalik. Hanya ada 17 orang yang berhasil selamat.

Kepolisian hanya menemukan 15 jenazah perempuan dan anak-anak. "Kami takut kami akan menemukan lebih banyak mayat," ujar seorang inspektur dari kepolisian Bangladesh. "Ada banyak sekali anak-anak. Aku melihat enam mayat tersapu ombak," ucap salah satu pengungsi yang selamat.

Sejak 25 Agustus lalu sudah ada sekitar 519.000 pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan ke Bangladesh. Pemerintah Myanmar membantah tudingan tengah melakukan pembersihan etnis. Sayangnya, hingga kini belum ada langkah konkret untuk menyelesaikan tragedi kemanusiaan ini.

Baca juga: Aneh, Australia Siap Bayar Pengungsi Rohingya Agar Kembali ke Myanmar

Topik:

Berita Terkini Lainnya