Gara-gara Chat Dibalas Robot, 12 Aplikasi Kencan Ditutup

Bayangkan chatting bukan dibalas manusia, tapi malah robot. Apes.

Shanghai, IDN Times - Mayoritas orang yang menggunakan aplikasi kencan memiliki ekspektasi untuk mendapat pasangan—dalam kasus ini manusia. Bahkan, tak sedikit yang rela mengeluarkan uang ekstra agar profil mereka lebih sering muncul sehingga kesempatan memperoleh pasangan meningkat. Sayangnya, tak semua aplikasi kencan bersikap transparan.

1. Sejumlah aplikasi kencan ternyata dijalankan oleh robot

Gara-gara Chat Dibalas Robot, 12 Aplikasi Kencan DitutupAFP/Chandan Khanna

South China Morning Post melansir media lokal New Express yang memberitakan bahwa ada 21 perusahaan di Tiongkok terpaksa ditutup. Pasalnya, perusahaan-perusahaan itu dituduh telah melakukan penipuan yang melibatkan puluhan ribu pelanggan.

Mereka berpura-pura membuat aplikasi kencan yang menjanjikan para pelanggan bisa berkomunikasi, kemudian berkencan, dengan perempuan-perempuan seksi. Faktanya, kata para pelanggan, pesan mereka justru dibalas oleh robot kecerdasan buatan.

Baca juga: Saran Ini yang Kamu Butuhkan Agar Tak Jadi Korban Penipuan Kencan Online

2. Jumlah uang hasil penipuan mencapai lebih dari Rp 2 triliun

Gara-gara Chat Dibalas Robot, 12 Aplikasi Kencan DitutupAFP/Wang Zhao

Bukan hanya membayar untuk berbalas pesan singkat, rupanya para pelanggan juga merogoh kantong mereka untuk menonton konten-konten dewasa. Hanya saja, meski sudah membayar, tapi mereka tetap tak bisa menontonnya karena kontennya tak tersedia.

Menurut otoritas berwenang, sejak Agustus konsumen diharuskan membayar lebih dari Rp 2 juta bila ingin berbalas pesan dengan perempuan-perempuan seksi. Mereka pun mau melakukannya. Saking banyaknya yang berminat, jumlah uang hasil penipuan pun mencapai lebih dari Rp 2 triliun. 

3. Aplikasi kencan di Tiongkok terbilang sangat populer

Gara-gara Chat Dibalas Robot, 12 Aplikasi Kencan DitutupUnsplash.com/Priscilla Du Preez

Dikutip dari Tech in Asia, perbedaan penting antara pasar Tiongkok dan negara-negara Barat terkait aplikasi kencan adalah kultur. Di Tiongkok, para orangtua masih sering memaksa anak-anak mereka menikah dan aplikasi kencan dijadikan medium untuk menemukan pasangan.

Oleh karena itu, tak heran bila banyak yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari popularitas aplikasi kencan tersebut. Polisi bahkan mengatakan telah menangkan sekitar 600 orang yang diduga terlibat dalam penipuan aplikasi kencan itu.

Tak hanya di antara penduduk setempat, Global Times melaporkan bahwa aplikasi kencan juga terkenal di kalangan ekspatriat. Saking populernya, salah satu aplikasi kencan ternama, Tantan, mengklaim memiliki 60 juta pengguna valid (bukan akun palsu).

Baca juga: Perempuan Tiongkok Ramai-ramai Bekukan Sel Telur, Ini Alasannya

Topik:

Berita Terkini Lainnya