Pura-pura Terluka, Pria Ini Ternyata Tembak Dirinya Sendiri

Waras, om?

Seorang penjaga keamanan asal Amerika Serikat bernama Brent Ahlers, kepergok membuat laporan palsu ke pihak yang berwajib. Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia telah ditembak oleh seorang pria kulit hitam pada hari Selasa 12 September 2017 silam. Namun, setelah diinterogasi lebih mendalam, dia akhirnya mengakui bahwa luka itu sebetulnya disebabkan oleh dirinya.

Pura-pura Terluka, Pria Ini Ternyata Tembak Dirinya Sendiriwashingtonpost.com

Menurut laporan yang diterima Washington Post, (16/9) dari kepolisian setempat, pria yang bekerja sebagai staff keamanan di kampus St. Catherine University itu awalnya membawa pistolnya sendiri untuk bekerja. Hal itu jelas-jelas bertentangan dengan kebijakan sekolah. Ahlers mulai khawatir bahwa dia mungkin akan dipecat jika pihak sekolah Katolik itu menemukannya. Pria ini pun menjadi panik dan melakukan hal tak terduga.

Dia menembak dirinya sendiri.

Pura-pura Terluka, Pria Ini Ternyata Tembak Dirinya Sendiridailymail.co.uk

Diam-diam, pria ini mengarahkan pistolnya ke bahunya dan menembak dirinya sendiri! Orang-orang pun berkerumun ke arahnya. Polisi pun juga segera datang ke TKP untuk menyelamatkan Ahlers. Kepada polisi, pria tersebut mengarang cerita bahwa dia telah ditembak seorang pria berkulit hitam berambut afro.

Dalam beberapa menit, 55 petugas langsung berdatangan mengepung kampus. Mereka bahkan menggunakan empat anjing polisi dan sebuah helikopter Patroli Negara untuk mencari tersangka. Ahlers kemudian dibawa ke rumah sakit dan diharapkan bisa sembuh total. Juru Bicara Kepolisian, Mike Ernster mengatakan peristiwa ini membuat kampus dikunci rapat-rapat. 1.800 siswa ditahan di kamar asrama mereka. Penduduk sekitar, yang terguncang oleh laporan seorang pria bersenjata kemudian meminta petugas polisi untuk memeriksa rumah mereka.

Tepat pada pukul 01.00 pagi, Rabu 13 September 2017, pihak kepolisian menyatakan bahwa pencarian telah selesai dan tidak ada tersangka yang ditemukan. Namun Investigasi akan terus berlanjut.

Baca juga: Tusuk Tentara, Pria Ini Ditembak Mati

Pria ini akhirnya mengakui perbuatannya.

Pura-pura Terluka, Pria Ini Ternyata Tembak Dirinya Sendirinydailynews.com

Setelah membuat polisi bekerja keras gara-gara laporan palsunya, Ahlers pun langsung diinterogasi lebih mendalam oleh polisi. Mereka mulai menemukan ada yang janggal dengan laporan petugas keamanan tersebut. Pada akhirnya Ahlers pun mengakui bahwa dia telah membuat laporan palsu.  

"Saya ingin menjelaskan bahwa Universitas St. Catherine mengecam keras tindakan diskriminasi rasial, stereotip rasial, dan profil rasial dalam bentuk apapun," ujar Juru Bicara Kampus St. Paul NAACP, Dianne Binns.

"Pernyataan yang dikaitkan dengan ras adalah sesuatu yang sangat mengganggu dan tidak mencerminkan nilai-nilai kita," tambahnya.

Ahlers yang bekerja di Universitas St. Catherine selama 15 bulan kini bukan lagi seorang karyawan. Dia telah dipecat dan akan menjalani proses hukum karena membuat laporan palsu.

Baca juga: Kabur, Terpidana Mati Berjuluk "Kolor Ijo" Tewas Ditembak

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya