Elektabilitas Jokowi di Atas Prabowo, Gerindra Ragukan Hasil Survei

Pertarungan sesungguhnya memang bukan di hasil survei, tapi saat penghitungan suara nanti!

Jakarta, IDN Times - Berdasarkan hasil survei, nama Joko 'Jokowi' Widodo selalu menempati peringkat pertama sebagai tokoh yang memiliki kans besar untuk memenangi Pilpres 2019 mendatang.

Selain Jokowi, nama lain yang disebut-sebut berpeluang besar menjadi orang nomor satu di negeri ini adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun beberapa hasil survei menyebutkan peluang Prabowo tidak sebesar peluang Jokowi.

Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Julianto mempertanyakan hasil survei tersebut. Pasalnya, di tengah catatan hitam kinerja Jokowi, kok masih banyak masyarakat yang menginginkan Jokowi jadi presiden lagi.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semula ditargetkan 7 persen, hanya tercapai 5 persen. Rasio utang negara meningkat. Daya beli turun, rupiah hampir menyentuh Rp14 ribu. BBM dinaikkan diam-diam dan ada beras impor 500 ton saat musim panen. Kalau sudah begitu siapa yang masih ingin memilih Pak Jokowi," katanya di Warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (03/03).

Secara lebih detail, pada diskusi publik yang bertajuk 'Jokowi Pilpres & Kita', Ferry membeberkan berbagai alasan yang menunjukkan bahwa Prabowo lebih berpeluang menjadi presiden.

1. Ada hasil survei yang ditutupi

Elektabilitas Jokowi di Atas Prabowo, Gerindra Ragukan Hasil SurveiIDN Times/Vanny El Rahman

Menurut orang nomor dua di Gerindra itu, hasil survei yang disampaikan kepada masyarakat dinilai terlalu memihak Jokowi. Berdasarkan hasil pengamatannya, sambung Ferry, Jokowi telah mengalami penurunan elektabilitas dan banyak masyarakat yang kecewa dengan kinerjanya. Hal itulah yang dikatakan Ferry tidak disampaikan oleh beberapa lembaga survei.

"Elektabilitas Jokowi ini menurun. Nah tidak tahu turunnya jadi di bawah, di atas, atau setara dengan Pak Prabowo. Harus disampaikan secara jujur kalau lembaga survei menutupi ini," bebernya.

Kendati dinilai kurang maksimal dalam merealisasikan janji politiknya, Wakil Sekjend PDI-P Eriko Sutarduga menyanggah hal tersebut. 

"Saya kira masih wajar kalau ada yang belum puas dengan kinerja Pak Jokowi, karena pembangunan masih berjalan. Masyarakat sudah cerdas saya kira dalam menentukan pilihannya," bantahnya atas pernyataan Ferry.

Baca juga: Survei Populi: Dipasangkan dengan Siapapun, Jokowi Tetap Ungguli Prabowo

2. Perbedaan ideologi Jokowi dan Prabowo 

Elektabilitas Jokowi di Atas Prabowo, Gerindra Ragukan Hasil Surveijurnalpatrolinews.com

Ferry mengatakan antara Jokowi dan Prabowo terdapat perbedaan ideologi yang mendasar. Sehingga mustahil bagi kedunya dipasangkan dalam Pilres 2019.

"Pak Jokowi dan Prabowo memiliki perbedaan ideologi yang signifikan, ini yang sering diabaikan oleh lembaga survei. Bagaimana bisa menyatukan orang yang kontra reklamasi dengan yang pro. Orang yang kontra impor beras dengan yang pro. Ini yang sulit disatukan," tandasnya.

3. Kader Gerindra solid usung Prabowo

Elektabilitas Jokowi di Atas Prabowo, Gerindra Ragukan Hasil SurveiANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Terakhir, Ferry menyampaikan bahwa seluruh kader Gerindra dari berbagai lapisan sepakat mengusung Prabowo sebagai bakal calon presiden 2019 mendatang.

Kendati demikian, keputusan akan dengan siapa Prabowo disandingkan atau bahkan tidak maju sebagai bakal calon presiden akan diumumkan bulan Agustus mendatang.

"Kami kader Gerindra mendukung Pak Prabowo maju sebagai capres. Tapi Pak Prabowo ini negarawan, pada akhirnya dia akan mendengar aspirasi partai, kadernya dan mengambil keputusan berdasarkan kepentingan nasional," beber Ferry.

Baca juga: Bertemu Prabowo, PAN Belum Tentukan Koalisi 2019

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya