Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi Kritik

Jokowi mengatakan kritik harus berbasis data

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Pembina Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais kerap mengkritisi pemerintah. Kali ini, dia mengkritik tentang sertifikat tanah yang kerap dibagikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo kepada rakyat. 

Wakil Ketua PAN Hanafi Rais mengatakan kritikan Amien Rais hanyalah perwakilan dari suara-suara diam rakyat. Menurut Hanafi, bukan kali ini saja ayahnya lantang dalam menyuarakan kritik. Bahkan, ia sudah kerap mendapat ancaman dan teror karena berani bersuara keras. 

Lalu, bagaimana Amien menanggapi semua ancaman dan teror?

1. Amien Rais pernah diancam akan dibunuh

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi KritikANTARA FOTO/Yudhi Mahatma

Hanafi mengatakan ayahnya kerap diancam karena menyuarakan kritik. Padahal, kritik yang disampaikan Amien dan kader PAN yang lain disampaikan demi keadilan. Ia bercerita ancaman yang diterima mulai dari didatangi ke rumah hingga akan dibunuh. 

“Bahkan juga pernah diancam dibunuh, diteror fisik juga pernah. Pelaku langsung ke rumah waktu itu, ya awal-awal pemerintah Pak Jokowi ini kan,” kata Hanafi yang ditemui di Gedung DPR RI pada Rabu (21/03).

Namun, walau sering mendapat ancaman, Amien dan PAN tetap tegak berdiri dan menyuarakan keadilan. Termasuk kritik pemberian sertifikat lahan. 

“Kritik Pak Amien yang disampaikan Minggu lalu itu, itu karena menyuarakan suara silent majority yang selama ini sebenarnya (menjadi) rindu keadilan terkait kepemilikan lahan,” kata dia.

Baca juga: Luhut Ancam Bongkar Dosa Amien Rais, Fadli Zon: Semua Orang Berhak Kritik Pemerintah

2. Amien Rais diteror saat Orde Baru dan Pemerintahan Jokowi

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi Kritikwww.twitter.com/@PKSejahtera

Ketika ditanya mengenai bukti ancaman teror tersebut, Hanafi mengatakan, Amien telah memiliki bukti dan nantinya akan ditunjukkan kepada publik. 

“Ada buktinya. Pak Amien sudah menyiapkan tulisan, nanti akan diperlihatkan kepada khalayak untuk men-substantiate kritik kemarin itu,” ujar Hanafi.

Ia menjelaskan Amien Rais pernah diancam dibunuh ketika Orde Baru. Bukan hanya itu, Amien juga pernah diteror fisik di kediamannya di Yogyakarta, pada awal pemerintahan Jokowi.

“Itu saya ingat betul karena saya diundang media. Sekarang diancam verbal semacam itu. Jadi apapun bentuk intimidasi, ancaman dan teror, itu Insya Allah kami hadapi dengan tegak lurus, karena kami yakin Allah bersama kami,” kata Hanafi. 

3. Pemerintah tidak perlu panik karena dikritik

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi KritikIDN Times/Teatrika Putri

Terkait kritik yang disampaikan Amien tersebut, banyak pihak yang mengatakan pemerintah tak siap menerima kritik. Menurut Hanafi sebenarnya pemerintah tidak perlu panik terhadap kritik, karena DPR juga setiap hari sering mendapatkan kritik. Tapi selama ini, DPR cuek terhadap kritikan dan tetap menunjukkan kinerjanya terhadap rakyat. 

“Kalau masyarakat selama ini merasakan apa yang dilakukan oleh negara ini cuma gimmick alias selebrasi yang hanya untuk bunga bunga berita saja, itu berarti negara bukan hadir, negara hanya titip absen. Itu kami tidak ingin, makanya kami kritik,” kata Hanafi.

4. Kritik untuk memperbaiki kebijakan yang ada

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi KritikIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Di dalam pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Persatuan Indonesia (Perindo), Jokowi mengatakan kritik adalah hal yang penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada saat ini.

“Belum tentu pemerintah ini betul, belum tentu pemerintah juga bener. Kalau ada yang salah, tentu mengingatkan dengan kritik,” kata Jokowi dalam pidatonya di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3). 

Namun, Jokowi menyampaikan bahwa kritik yang dimaksudnya bukanlah sesuatu yang menghujat, mencemooh dan menghina. Karena kritik dan menghina itu berbeda.

“Tapi tolong dibedakan kritik dengan mencela, beda itu. Kritik dengan mencemooh, beda itu. Kritik dengan nyanyiin beda lagi. Kritik dengan menghujat juga beda. Kritik dengan memfitnah apalagi, juga beda lagi. Kritik dengan menjelek-jelekan itu juga beda,” ujar Jokowi.

Baca juga: Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi Kritik

5. Kritik harus berbasis data

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi KritikIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Jokowi memaparkan, meski kritik itu juga penting untuk memperbaiki kebijakan yang ada, namun kritik juga harus didasari data. Tidak asal mengritik jika tidak berbasis data.

“Tetapi kritik itu harus berbasis data, kritik itu tidak asbun asal bunyi, tidak asal bicara. Kritik itu mestinya dimaksud kan untuk mencari solusi dan kebijakan yang lebih baik,” ungkapnya.

6. Jokowi menganggap perbedaan itu biasa

Putera Amien Rais: Pemerintah Tak Perlu Panik Hadapi KritikAntarafoto

Jokowi menjelaskan bahwa perbedaan pendapat itu biasa. Namun, tetap harus menjunjung sopan santun dan adat ketimuran yang dimiliki Indonesia.

“Tidak saling menghujat dan mencemooh. Tidak pula ada berita bohong dan ujaran kebencian,” pesan Jokowi.

Baca juga: Istana: Pernyataan Luhut Bukan Sikap Resmi Presiden Jokowi

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya