Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel Baswedan

Pelaku penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan masih berkeliaran

Jakarta, IDN Times – Komisi III DPR menyinggung kasus Novel Baswedan yang hingga kini masih belum jelas penyelesaiannya saat rapat kerja dengan Polri, Rabu (14/3). Apa kata Kapolri Tito Karnavian tentang kasus ini?

1. Menyinggung kasus Novel yang tak kunjung terungkap

Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel BaswedanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Anggota Komisi III Arteria Dahlan menyampaikan beberapa pernyataan tentang kasus-kasus yang sedang ditangani oleh Polri saat ini. Di antara pertanyaannya, Arteria menanyakan kasus Novel yang tak kunjung menemukan titik terang.

“Pak Kapolri, Alhamdulillah kita mau merayakan hari ulang tahun pak. Satu tahun Pak Novel Baswedan tidak terselesaikan kasusnya. Ini kasus yang menyita perhatian, Pak,” ujar Arteria di Ruang Komisi III, Gedung DPR RI, Rabu (14/3). “Jadi kita mohon betul kasus ini harus terungkap."

Baca juga: Kasus Novel Baswedan Tak Kunjung Terungkap, Komnas HAM Bentuk Tim Khusus

2. Telah membentuk 166 penyidik

Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel BaswedanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menanggapi pertanyaan Arteria Dahlan. Idham mengatakan jika saat ini pihaknya telah membentuk satuan tugas khusus untuk menuntaskan kasus Novel. Dirinya juga telah menunjuk 166 penyidik untuk kasus ini.

“Selain itu, kasus ini juga diperiksa dan diawasi internal dari jajaran Irwasum (Inspektur Pengawas Umum) dan Kadiv Propam (Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan),” ujar Idham di Ruang Komisi III, Gedung DPR RI, Rabu (14/3).

Tidak hanya itu, lanjutnya, dari eksternal juga ada Ombudsman dan Kompolnas yang mengawasi penyidik. Internal KPK dan penyidik-penyidik jajaran Polda Metro Jaya juga bekerjasama untuk memecahkan kasus Novel Baswedan.

3. Telah memeriksa 68 saksi, 38 CCTV, dan 91 toko kimia

Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel BaswedanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Idham melanjutkan, tim penyidik dari Polda Metro Jaya telah melakukan pemeriksaan terhadap 68 saksi, dan telah memeriksa 38 CCTV, serta memeriksa 91 toko kimia.

“Di hadapan bapak sekalian, saya ingin meyakinkan bahwa penyidik Polda Metro sampai hari ini terus bekerja melakukan penyelidikan. Ini hanya menyangkut masalah waktu saja,” kata dia.

Artinya, sambung Idham, bukan hanya kasus Novel Baswedan saja yang belum terungkap. Namun, di Polda Metro Jaya setiap bulannya selalu menerima laporan kurang lebih lebih 3.000 laporan.

“Kemampuan untuk penyidikan paling bisa selesai 30-40 persen tiap bulan. Semua juga skala prioritas,” tambahnya.

4. Tersangka mengerucut pada tiga orang

Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel BaswedanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menambahkan, perkembangan novel telah mengerucut kepada tiga orang.

“Dan tiga orang itu sudah disampaikan ke publik. Yaitu dari hasil pemeriksaan sejumlah saksi-saksi yang ada di TKP,” jelas Tito.

 Tito menerangkan, para penyidik dua metode, yaitu induktif dan deduktif. Metode induktif yaitu penemuan di TKP dan dikembangkan hingga menemukan tersangka. Atau dari metode deduktif, yaitu kemungkinan siapa yang potensial memiliki masalah dengan yang bersangkutan, dan kemudian mengerucut mencari siapa pelakunya.

Melalui jalur induktif ini, beberapa saksi yang ditemukan adalah saksi terpenting, yang melihat pada kejadian ketika kejadian berlangsung

“Pada hari kejadian, itu adalah saksi yang terpenting. Nah dari situ ketemulah saksi-saksi penting ini, berkat ketekunan dari Tim Polda Metro, dan kemudian mengarah kepada 3 orang yang telah disampaikan sketsanya,” terang Tito.

5. Polri mendapatkan banyak informasi

Raker dengan Kapolri, DPR Tagih Penuntasan Kasus Novel BaswedanIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Tito menyampaikan, sketsa yang dibuat dengan bantuan polisi Australia tersebut telah disebatkan ke publik. Feedbacknya, kata Tito, cukup banyak.

“Saya pikir sudah cukup banyak feedback yang diterima, ada yang bagus informasinya, dan ada juga yang tidak berarti. Ini ada ratusan informasi,” ucap Tito.

Baca juga: Ini Lho Tugas Tim Pemantauan Kasus Novel Baswedan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya