Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Pendapat Fahri Hamzah

Fahri mengajak masyarakat Indonesia bersatu

Jakarta, IDN Times - Pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bahwa Indonesia bakal bubar pada 2030 mengejutan banyak pihak, seperti Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

1. Fahri menilai pernyataan Prabowo masuk akal

Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Pendapat Fahri HamzahANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Terkait pernyataan Prabowo tersebut, Fahri menilai masuk akal. Alasannya, beberapa tahun lalu banyak negara bubar. Ke depannya, jika Indonesia tidak berhati-hati kegagalan akan dialami Indonesia.

“Masuk akal, beberapa tahun lalu kita menyaksikan beberapa negara bubar. Negara yang bernama Syria itu bentar lagi tidak ada, negara bernama Libya itu bisa hilang, Mesir terancam, negara lama seperti Libanon juga, Yaman juga,” kata Fahri di Gedung DPR RI, Kamis (22/3).

Baca juga: Kalah Tiga Kali di Pilpres, Prabowo Diminta Lebih Realistis

2. Indonesia harus bersatu agar tidak bubar

Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Pendapat Fahri HamzahANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Fahri mengatakan, banyak negara yang sudah hilang sebelumnya, karena itu harus menjadi peringatan bagi Bangsa Indonesia. Sebab, jika ada orang yang menganggu perdamaian Indonesia, maka rakyat harus bersatu untuk memerkokoh kesatuan.

“Makanya sarannya kepada pemerintah, bangun persatuan, jangan membuat kita saling meragukan, justru kalau ada ancaman seperti ini adalah dasar untuk bersatu,” kata Fahri.

3. Peringatan yang positif

Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Pendapat Fahri HamzahANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

Fahri menyebut peringatan dari Prabowo tersebut adalah hal positif. Hal tersebut ia sampaikan agar ke depan Bangsa Indonesia terus bersatu dan tidak menjadi negara yang bubar.

“Jangan kemudian kampanye ideologi di dalam, seolah-olah di dalam ini kita tidak bisa bersatu, sebab itu keinginan setiap orang. Nah, saya kira warning ini positif dan harus diterima,” ucap Fahri.

4. Indonesia masuk rangking 5 negara dengan perekonomian terbesar di dunia

PricewaterhouseCoopers (PwC), perusahaan layanan profesional terbesar di dunia, baru-baru ini merilis prediksi untuk negara dengan ekonomi paling kuat di dunia pada 2030.

Laporan, berjudul "Pandangan panjang: bagaimana perubahan ekonomi global pada 2050?" ini menyebutkan peringkat 32 negara dengan produk domestik bruto global, yang diproyeksikan dengan Purchasing Power Parity (PPP) atau Paritas Daya Beli. 

Seperti dilansir businessinsider.com, 7 Februari 2017, PPP biasanya digunakan para ekonom makro untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar hidup, di antara negara-negara dalam periode tertentu.

Temuan PwC iu menunjukkan beberapa negara yang berada di daftar teratas dalam 13 tahun terakhir kondisi ekonominya tergelincir atau meningkat besar-besaran pada 2030.

Berikut negara-negara yang masuk daftar 32 besar. Semua angka yang dikutip dalam daftar ini dalam bentuk dolar AS dan pada nilai konstan (untuk referensi, PPP AS saat ini adalah $ 18,562 triliun):

32. Belanda USD1.08 triliun
31. Colombia USD1.111 triliun
30. Afrika Selatan USD1.148 triliun
29. Vietnam USD1.303 triliun
28. Bangladesh USD1.324 triliun

27. Argentina USD1.342 triliun
26. Polandia USD1.505 triliun
25. Malaysia USD1.506 triliun
24. Filipina USD1.615 triliun
23. Australia USD1.663 triliun

22. Thailand USD$1.732 triliun
21. Nigeria USD1.794 triliun
20. Pakistan USD1.868 triliun
19. Mesir USD2.049 triliun
18. Kanada USD2.141 triliun

17. Spanyol USD2.159 triliun
16. Iran USD2.354 triliun
15. Itali USD2.541 triliun
14. Korea Selatan USD2.651 triliun
13. Arab Saudi USD2.755 triliun

12. Turki USD2.996 triliun
11. Prancis USD3.377 triliun
10. Inggris USD3.638 triliun
9. Meksiko USD3.661 triliun
8. Brazil USD4.439 triliun

7. Jerman USD4.707 triliun
6. Rusia USD4.736 triliun
5. Indonesia USD5.424 triliun
4. Jepang USD5.606 triliun
3. India USD19.511 triliun

2. Amerika Serikat USD23.475 triliun
1. China USD38.008 triliun

Baca juga: Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya