Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030

Menurut Prabowo anak bangsa jangan terlalu lugu

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membeberkan alasan dirinya menyampaikan pidato terkait Indonesia akan bubar pada 2030.

1. Prabowo sebut anak bangsa jangan terlalu lugu

Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Prabowo menyebutkan tujuan dirinya menyampaikan pidato secara terbuka agar anak bangsa waspada. Menurut dia banyak sekali negara yang iri dengan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia.

"Ini untuk kita waspada jangan kita anggap enteng, ya. Kita ini jangan terlalu lugu, gitu loh, ya. Bahwa banyak iri sama kita, banyak yang tidak punya sumber daya alam," kata Prabowo di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (22/3).

2. Prabowo mempersilakan masyarakat menilai pidatonya

Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Prabowo mempersilakan masyarakat berpersepsi soal pidatonya. Karena masalah ini menurutnya sangat penting untuk Bangsa Indenesia.

"Jadi mereka inginya menjadi kaya dari kita, kuta disuruh miskin terus, jadi ini fenomena ya kalau gak percaya sama saya dan gak mau dengar ya gak apa-apa. Kewajiban saya sebagai anak bangsa saya harus bicara kalau melihat suatu bahaya, ya," ucap dia.

Baca juga: Viral Pidato Prabowo Sebut Indonesia akan Bubar 2030, Fadli Zon Sebut Ini Peringatan

3. Indonesia dijajah sejak dulu karena kekayaan alamnya

Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Prabowo juga mengingatkan saat Indonesia dijajah berbagai negara di masa lampau, tak lain karena negara kaya.

"Dan selalu kita didatangi dan kita dirampok udah ratusan tahun. Anda belajar sejarah kan Anda tahu kita pernah dijajah oleh Belanda? Anda tahu kita banyak mati merebut kemerdekaan? Mereka datang ke sini loh, mereka jajah kita, bukan kita jajah mereka. Kenapa mereka jajah kita? Karena kita kaya," kata dia.

4. Upaya memecah-belah bangsa masih ada hingga usai penjajahan

Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Bahkan, menurut Prabowo setelah masa penjajahan pun Indonesia masih ada yang mencoba memecah-belah. Ditambah lagi, dengan adanya tulisan Indonesia pada 2030 yang dianggasudah tidak ada.

"Nah sesudah perang kemerdekaan mereka tetap Indonesia mau dipecah dari dulu selalu. Nah ini masih sekrang masih ada tulisan seperti itu bahwa Indonesia ini oleh sementara ahli masih dianggap Tahun 2030 udah tidak ada lagi," ucap Prabowo.

5. Perekonomian Indonesia masuk 5 besar dunia pada 2030

Ini Alasan Prabowo Sampaikan Pidato soal Indonesia Bubar 2030popsugar.com

PricewaterhouseCoopers (PwC), perusahaan layanan profesional terbesar di dunia, baru-baru ini merilis prediksi untuk negara dengan ekonomi paling kuat di dunia pada 2030.

Laporan, berjudul "Pandangan panjang: bagaimana perubahan ekonomi global pada 2050?" ini menyebutkan peringkat 32 negara dengan produk domestik bruto global, yang diproyeksikan dengan Purchasing Power Parity (PPP) atau Paritas Daya Beli. 

Seperti dilansir businessinsider.com, 7 Februari 2017, PPP biasanya digunakan para ekonom makro untuk menentukan produktivitas ekonomi dan standar hidup, di antara negara-negara dalam periode tertentu.

Temuan PwC itu menunjukkan beberapa negara yang berada di daftar teratas dalam 13 tahun terakhir kondisi ekonominya tergelincir atau meningkat besar-besaran pada 2030.

Berikut negara-negara yang masuk daftar 32 besar. Semua angka yang dikutip dalam daftar ini dalam bentuk dolar AS dan pada nilai konstan (untuk referensi, PPP AS saat ini adalah $ 18,562 triliun):

32. Belanda USD1.08 triliun
31. Colombia USD1.111 triliun
30. Afrika Selatan USD1.148 triliun
29. Vietnam USD1.303 triliun
28. Bangladesh USD1.324 triliun

27. Argentina USD1.342 triliun
26. Polandia USD1.505 triliun
25. Malaysia USD1.506 triliun
24. Filipina USD1.615 triliun
23. Australia USD1.663 triliun

22. Thailand USD$1.732 triliun
21. Nigeria USD1.794 triliun
20. Pakistan USD1.868 triliun
19. Mesir USD2.049 triliun
18. Kanada USD2.141 triliun

17. Spanyol USD2.159 triliun
16. Iran USD2.354 triliun
15. Itali USD2.541 triliun
14. Korea Selatan USD2.651 triliun
13. Arab Saudi USD2.755 triliun

12. Turki USD2.996 triliun
11. Prancis USD3.377 triliun
10. Inggris USD3.638 triliun
9. Meksiko USD3.661 triliun
8. Brazil USD4.439 triliun

7. Jerman USD4.707 triliun
6. Rusia USD4.736 triliun
5. Indonesia USD5.424 triliun
4. Jepang USD5.606 triliun
3. India USD19.511 triliun

2. Amerika Serikat USD23.475 triliun
1. China USD38.008 triliun

Baca juga: Kalah Tiga Kali di Pilpres, Prabowo Diminta Lebih Realistis

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya