Pilpres 2019: Zulkifli Hasan Anggap Dua Poros Lebih Rasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi wacana poros ketiga dalam Pilpres 2019. PAN sebelumnya sempat dikabarkan akan membentuk poros di luar poros Jokowi dan Prabowo.
1. Poros ketiga adalah keajaiban
Menurut Zulkifli, karena adanya ambang batas 20 persen kursi DPR RI untuk syarat pencalonan pasangan calon di Pilpres 2019, terbentuknya poros ketiga adalah kejaiban. Namun ia berpendapat dua poros akan lebih rasional dibandingkan tiga poros atau satu poros.
"Poros satu juga nggak mungkin. Dua poros lah rasional. Karena aturannya yang 20 persen itu kan dengan perkembangan politik saat ini. Jadi menurut saya dua lah," kata Zulkifli di Gedung DPR RI, Selasa (13/3).
Baca juga: Bentuk Poros Baru, Demokrat Berkaca Pada Pilkada DKI Jakarta
2. PAN masih berkomunikasi dengan semua partai
Editor’s picks
PAN yang sempat dikabarkan akan masuk dalam poros ketiga pun mengatakan saat ini sedang menjajaki komunikasi dengan semua partai. Zulkifli menyampaikan jika dirinya masih terus berkomunikasi dengan partai lain.
"Cak Imin (Muhaimin Iskandar, PKB) itu teman. Tiap minggu kita WA-an. Dengan Hasto (Kristiyanto, PDIP) juga. Prabowo (Subianto, Gerindra) juga bisa WA-an. Jadi kami ini persahabatannya kuat. Kalau nanti ada ke sana ke sini, ya itu kompetisi. Yang penting kami ingin Pilpres ini berkualitas," kata Zulkifli.
3. PAN ingin menang secara berkualitas
Zulkfili berharap partainya bisa mendapatkan hasil terbaik dan bahkan bisa menang dalam Pemilu 2019.
"Bukan perang agama, suku, bukan perang hoax dan kebencian. Kami ingin menang berkualitas. Menang terhormat. Yang kalah pun juga mengakui yang menang. Itu yang kami harapkan demokrasi kita makin matang," jelasnya.
Jadi, sambungnya, yang penting adalah prosesnya agar bisa berkualitas. Sehingga, nantinya bisa menghasilkan pemerintahan yang baik dan rakyat yang lebih harmonis.
Baca juga: Bentuk Poros Baru, Demokrat Jajaki PKB dan PAN