Bentuk Poros Baru, Demokrat Berkaca Pada Pilkada DKI Jakarta

Membangun poros baru tak selalu menguntungkan

Bogor, IDN Times – Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan partainya tak ingin terburu-terburu memutuskan dengan siapa mereka akan berkoalisi dan siapa tokoh yang diusung di Pilpres 2019.  

1. Demokrat mempertimbangkan poros ketiga

Bentuk Poros Baru, Demokrat Berkaca Pada Pilkada DKI JakartaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Roy mengatakan saat ini pihaknya masih mengkalkulasi untung rugi membentuk poros ketiga di luar poros Jokowi dan Prabowo. Belajar dari pengalaman Pilkada DKI, kata Roy, membentuk poros ketiga ternyata tidak terlalu menguntungkan.

Sehingga Demokrat masih menimbang kembali apakah ingin membuat poros ketiga atau bergabung dengan koalisi yang sudah ada. “Kami sangat menyadari, bahwa poros ketiga yang sama Pilkada DKI waktu itu hasilnya belum menguntungkan,” jelas Roy di Gedung SICC, Sentul, Bogor, Minggu (11/3).

Baca juga: Begini Pujian Jokowi Kepada SBY dan AHY di Rapimnas Demokrat

2. Peluang AHY menjadi cawapres lebih besar

Bentuk Poros Baru, Demokrat Berkaca Pada Pilkada DKI JakartaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Walau AHY disebut-sebut sebagai kader Demokrat yang paling kuat untuk maju dalam Pilpres 2019, namun Roy meyakini jika dalam hasil survei, posisi Agus sebagai cawapres lebih tinggi dibandingkan menjadi capres.

“Dan kita lihat, Mas Agus polingnya itu kalau untuk RI 2 sudah 20 persen dan bahkan jadi tertinggi setelah petahana,” terang Roy.

Roy mengaku bahwa Demokrat saat ini ingin berpikir realistis. Peluang AHY untuk menjadi Capres pun dinilai masih kecil bila dibandingkan menjadi Cawapres.

3. Bikin poros baru atau gabung koalisi masih 50:50

Bentuk Poros Baru, Demokrat Berkaca Pada Pilkada DKI JakartaIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Roy mengatakan pembahasan soal poros atau koalisi masih terus dibahas di internal Demokrat. SBY pun sampai saat ini masih mendengar aspirasi kader untuk menentukan arah langkah Partai Demokrat.

“Kami semua diberi hak bicara. Ada 37 orang yang menyampaikan pendapat waktu itu, semua dengan pilihan mendukung poros A dan B,  atau maju sendiri,” ujarnya.

Baca juga: Pilpres 2019: Demokrat Buka Pintu Koalisi, Poros Baru Jadi Opsi

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya