Demokrat Merapat ke Jokowi, Poros Ketiga Tinggal Wacana?

Demokrat akan menjadi penentu koalisi baru

Jakarta, IDN Times – Pemilihan presiden dan wakil presiden baru akan digelar 2019 mendatang. Namun partai-partai politik sudah mulai kasak-kusuk mencari calon yang akan dimajukan. PDIP Perjuangan, misalnya, sudah mendeklarasikan Jokowi "Jokowi" Widodo sebagai calon presiden.

Pencalonan Jokowi ini mendapat dukungan dari sejumlah partai, seperti Golkar, Nasdem, Hanura, PPP, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mereka, sebut aja, poros Jokowi. Sementara nama kedua yang disebut-sebut akan maju dalam bursa pemilihan presiden adalah Prabowo Subianto. Prabowo, tentu saja, didukung oleh Gerindra. PKS juga dikabarkan akan mengusung Prabowo.

Sehingga sudah ada dua poros untuk Pilpres nanti, yakni poros Jokowi dan poros Prabowo. Lalu bagaimana dengan partai-partai (Demokrat, PAN, PKB) yang belum menentukan siapa yang akan mereka usung? Akankah mereka membentuk poros baru untuk mengusung calon di luar Jokowi dan Prabowo?

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan akan menjadi keajaiban jika ada poros ketiga. Sementara Ketua Umum PPP Romahurmuziy (Romi) menyebut wacara poros ketiga hanyalah basa-basi politik.

1. Demokrat merapat ke Jokowi, poros ketiga tinggal wacana

Demokrat Merapat ke Jokowi, Poros Ketiga Tinggal Wacana?IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Satu faktor yang membuat poros baru sulit dibentuk adalah ambang batas atau presidential threshold pemilihan presiden yang ditetapkan 20 persen kursi DPR. Artinya, untuk bisa mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden, partai atau gabungan partai politik harus memiliki sedikitnya 20 persen kursi di DPR.

“Poros ketiga itu kecil kemungkinan, karena seorang pasangan itu harus didukung oleh 20 persen. Sementara lima partai sudah ke Pak Jokowi, dua partai ke Gerindra, yang belum PKB, Demokrat, PAN,” kata Sekretaris Jenderal DPP PKB Abdul Kadir Karding, Minggu (18/3).

Karding mengatakan akan semakin sulit bagi PKB dan PAN membentuk poros baru karena saat ini Demokrat sudah mulai merapat ke poros Jokowi.

“Sementara Demokrat sudah sudah proposal ke Jokowi, PKB juga sudah ngomong sejak awal sebagian besar stakeholder PKB, kyai NU memilih mendorong kami supaya beserta Pak Jokowi bersama Cak Imin,” kata Karding.

Banyaknya sinyal untuk merapat ke Jokowi dalam Pilpres 2019, membuat beberapa partai pun menanggapi jika poros ketiga hanyalah wacana belaka.

Baca juga: Ketua PPP Sebut Poros Ketiga Basa Basi, Ini Jawaban Demokrat

2. Demokrat terus membangun komunikasi dengan PKB dan PAN

Demokrat Merapat ke Jokowi, Poros Ketiga Tinggal Wacana?IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Meski kecil peluangnya membentuk poros baru, namun sejumlah partai saat ini masih membangun komunikasi politik. Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo mengatakan tidak ada yang tidak mungkin di dalam politik. Selain itu masih ada waktu sebelum dibukanya pendaftaran Pilpres 2019.

“Waktu masih ada beberapa bulan. Jadi artinya, semua masih bisa terjadi. Mau ada poros ketiga maupun belum ada poros ketiga tunggu saja,” jelas Roy di Gedung DPR RI, Senin (19/3). “Meskipun banyak orang mengatakan sudah lebih 62 persen mendukung poros Jokowi."

3. Demokrat masih membuka peluang poros baru

Demokrat Merapat ke Jokowi, Poros Ketiga Tinggal Wacana?IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Partai Demokrat yang sering disebut sebagai pemegang kunci poros ketiga sampai saat ini masih membuka segala kemungkinan yang ada. Mereka juga masih intens berkomunikasi dengan PAN dan PKB.

“Terserah penilaian masyarakat ya. Kalau itu terjadi, kalau itu baik, kenapa tidak. Tapi sekali lagi, kami belum menutup apapaun kemungkinannya. Merapat ke Jokowi atau pun membuat poros sendiri,” terang Roy.

Baca juga: Sekjen Demokrat: AHY Ibarat Telur yang Dipecahkan dari Dalam

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya