Festival Dolanan Anak, Pestanya Difabel Surabaya

Mereka juga berhak mendapatkan tempat bermain yang layak.

Surabaya, IDN Times - Tingkat perhatian (awareness) masyarakat kepada anak berkebutuhan khusus (ABK) dan difabel harus diakui masih jauh dari yang diharapkan. Banyak ABK dan difabel yang tidak mendapat perhatian oleh orangtua, keluarga, dan masyarakat sekitarnya.

Hal ini membuat pemkot Surabaya melalui yayasan Dharma Wanita berinisiatif untuk menggelar festival Dolanan Anak pada hari Minggu (9/12) mendatang. 

Festival Dolanan Anak, Pestanya Difabel SurabayaIDN Times/Rudy Bastam

"Kegiatan Dolanan Anak untuk memberikan pemahaman baik kepada orang tua maupun masyarakat bahwa anak-anak yang memiliki keterbatasan sama di hadapan Tuhan dan sesama," ujar Ketua Dharma Wanita, Chusnur Ismiati dalam konferensi pers Kamis (7/12).

Kegiatan tersebut digelar dalam rangka  memeringati HUT Dharma Wanita yang jatuh pada 3 Desember lalu. Dalam kegiatan  tersebut, akan digelar berbagai macam lomba di antaranya lomba bina diri, mewarnai, menggambar, yel-yel, bowling, pentas seni, lomba fashion melalui pakaian daur ulang serta pemeriksaan kesehatan bagi ABK yang digelar di halaman Balai Kota Surabaya pada Sabtu (9/12) mendatang. 

“Perlombaan ini untuk menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka sejajar dengan anak-anak pada umumnya serta menampilkan karya baik melalui gambar dan musik meskipun dirundung keterbatasan fisik,” ujar istri Sekretaris Kota Hendro Gunawan itu. 

Dengan kegiatan tersebut dirinya berharap bahwa orangtua tidak lagi menutupi keadaan anaknya. Serta mau berbesar hati untuk mengajak anaknya tampil di depan umum. Terlebih bagi masyarakat luas agar tidak heran dan canggung ketika bertemu para ABK dan penyandang difabel.

Lebih lanjut, Chusnur berharap agar para ABK dan penyandang difabel mendapatkan pelayanan publik dengan baik tanpa adanya diskriminasi. "Keterbatasan itu tidak permanen, kebidupan mereka sama dengan orang pada umumnya yakni duduk sama rendah, berdiri sama tinggi," tegasnya. 

Hal yang sama didukung oleh Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kota Surabaya, dia mendorong orang tua dan masyarakat umum untuk bisa memotivasi ABK agar tidak berkecil hati. Salah satunya dengan memberikan apresiasi saat mereka mendapat prestasi.

Baca juga: APBD Disepakati Rp 9,1 triliun, Surabaya Fokus Penanganan Banjir

“Bentuk apresiasi ini untuk menyetarakan mereka dengan anak-anak reguler lainnya dan kembali menekankan kepada masyarakat bahwa mereka bukan beban tetapi mereka adalah anak-anak yang luar biasa,” terang Agnes.

Baca juga: Kunjungi Surabaya, Wali Kota Salatiga "Sinau" tentang Kehumasan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya