Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 Km

Lontaran batu dan abu pekat masih ada

Jakarta, IDN Times - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan status Gunung Agung, Karang Asem, Bali, masih berstatus Awas. Kendati, radius aman diturunkan menjadi 6 kilometer.

1. Radius aman turun menjadi 6 kilometer

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmIDNTimes/Fitang Adhitia

"Meskipun demikian, PVMBG menurunkan batas radius aman untuk beraktifitas dari 8 hingga 10 kilometer menjadi 6 kilometer," ujar Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi 
Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi, dalam keterangan tertulis Kamis (4/1).

2. Masih berada dalam fase erupsi

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmANTARA FOTO/Fikri Yusuf

Agung menjelaskan Gunung Agung masih berada dalam fase erupsi dengan aktifitas vulkanik yang relatif tinggi dan fluktuatif.

Berdasarkan hasil analisis data visual maupun instrumental (seismik, deformasi dan geokimia), gunung dengan ketinggian 3.031 MDPL itu masih berada dalam fase erupsi, aktivitas vulkanik masih relatif tinggi, dan fluktuatif. 

"Material erupsi berupa lava yang mengisi kawah, hembusan atau letusan abu, dan lontaran batuan di sekitar kawah.
 
Volume lava di dalam kawah sekitar 20 juta meter kubik atau sekitar 1/3 dari volume kawah (60 juta meter kubik)," ujar dia.

Sedangkan, kata Agung, laju pertumbuhan kubah Gunung Agung saat ini rendah, sehingga untuk memenuhi volume kawah dalam waktu singkat kemungkinannya kecil.

"Status kegempaan Gunung Agung hingga kemarin, Rabu (3/1) pukul 18.00 Wita menunjukkan jumlah kegempaan dengan konten frekuensi tinggi maupun rendah," kata dia.

Baca juga: Gunung Agung Kembali Erupsi, Bali Tetap Aman Dikunjungi

3. Masih terekam aliran magma

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Hingga saat ini, Agung melanjutkan, gunung tertinggi di Bali itu masih terekam adanya tekanan dan aliran magma dari kedalaman hingga ke permukaan. Namun, energi gempa saat ini belum menunjukkan tren naik yang signifikan.

"Data Deformasi dalam beberapa hari terakhir juga nenunjukkan tren yang stagnan, yang mengindikasikan belum ada peningkatan pada sumber tekanan yang signifikan," tutur dia. 

4. Kemungkinan masih ada lontaran batu dan abu pekat

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Agung memaparkan data geokimia terakhir menunjukkan masih adanya gas magmatik SO2 dengan flux sekitar 100-300 ton per hari. Perkiraan potensi bahaya saat ini berupa lontaran batu pijar, pasir, kerikil, dan hujan abu pekat serta lahar hujan. 

"Bahaya lontaran batu, pasir, kerikil, dan abu pekat diperkirakan melanda area di dalam radius 6 km dari kawah. Sedangkan bahaya lahar hujan akan mengikuti lembah sungai yang berhulu dari Gunung Agung, bergantung pada debit air maupun volume material erupsi," dia menjelaskan.

5. Muncul awan panas kemungkinan relatif kecil

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Menurut Agung, dengan skala erupsi saat ini (intermittent), maka potensi bahaya awan panas kemungkinannya relatif kecil. Karena selain pertumbuhan lava yang melambat untuk memenuhi isi kawah juga kemungkinan lain, yaitu untuk mendobrak kubah lava menjadi awan panas yang diperlukan pembangunan tekanan yang cukup besar. 

"Sementara itu pembangunan tekanan hingga hari ini belum menunjukkan pola peningkatan yang signifikan," ucap dia.

6. Rekomendasi dari PVMBG

Status Masih Awas, Radius Aman Gunung Agung Turun Jadi 6 KmANTARA FOTO/Nyoman Budhiana

Terkait kondisi Gunung Agung sekarang ini, PVMBG merekomendasikan dua hal kepada masyarakat sekitar. Pertama, status Awas masih dipertahankan, mengingat saat ini Gunung Agung masih dalam fase erupsi dan berdampak pada pemukiman.

Kedua, kondisi Gunung Agung sangat dinamis, maka sehubungan dengan status Awas, maka setiap pihak diimbau tetap menjaga kesiapsiagaan. Sehingga apabila terjadi perubahan yang cepat dapat diantisipasi dengan cepat.

Baca juga: Wapres JK Kunjungi Korban Erupsi Gunung Agung Bali

Topik:

Berita Terkini Lainnya