Ini Pendapat Ganjar-Sudirman Perlakukan Kelompok Santri dan Abangan

Debat calon pasangan Pilkada Jateng berlangsung cair

Jakarta, IDN Times - Debat calon pasangan Pilkada Jawa Tengah yang digelar Metro TV di Semarang malam ini. Debat ini diikuti dua calon pasangan yakni Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin) dan Sudirman Said-Ida Fauziah. 

Pertanyaan pertama yang diajukan juri terkait sikap kedua pasangan memperlakukan pada santri dan abangan secara bersamaan. Ganjar-Yasin mendapat giliran pertama menanggapi pertanyaan ini. 

1. Tidak ada politik hitam putih dan melibatkan pesantren untuk menjaga NKRI

Ini Pendapat Ganjar-Sudirman Perlakukan Kelompok Santri dan Abanganindowarta.com

Ganjar mengatakan secara simbolik dirinya sudah terbiasa guyub rukun. Untuk menjaga toleransi harus melibatkan kedua pihak dan tidak ada politik hitam putih. 

"Secara simbolik, kita sudah sangat terbiasa guyub, rukun. Toleransi itu berjalan, bagaimana para santri bisa dilibatkan. Tidak ada politik hitam putih, politik itu kompromi," ujar Ganjar yang berpakaian kemeja putih itu.

Sementara, pasangannya, Yasin mengatakan pihaknya ingin melibatkan santri dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Kita ingin melibatkan pesantren, menjaga keutuhan NKRI," ucap dia.

Baca juga: Pilkada Jateng: PKB Deklarasikan Sudirman Said - Ida Fauziah

2. APBD harus pro wong cilik, perempuan, dan santri

Ini Pendapat Ganjar-Sudirman Perlakukan Kelompok Santri dan Abangansolopos.com

Sudirman menanggapi pertanyaan dengan pendekatan historis di Jawa Tengah. Namun, dia akan menggunakan APBD untuk berpihak pada rakyat kecil, perempuan, dan santri. 

"Kalau kita tengok sejarah maka seluruh agama tumbuh di sini, cerita Walisongo, cerita Candi Prambanan, Borobudur, Cheng Ho. Makin tak ada perbedaan ketat antara abangan dan santri. Kita mengibarkan satu tema, APBD kita ke depan harus pro wong cilik, perempuan, dan santri," kata dia.

Menurut Sudirman, fokus pasangannya adalah pada orang yang paling tidak berdaya, rakyat desa, nelayan, dan santri. Selain itu, kepemimpinan sekarang harus diikuti kerendahan hati, tidak seperti Superman. 

"Tidak ada alasan bagi partai untuk menolak kebutuhan masyarakat luas. Kartini lahir di Jepara, di Rembang, Kartini adalah simbol dari perjuangan perempuan, jika dengan pasangan ibu kita bisa menyajikan sejarah bisa terulang di Jawa Tengah, ini pemilihan figur, bukan pemilihan partai politik. Sekarang ini kita adu program, adu visi," kata dia.

Sementara, pasangannya, Ida Fauziah berpendapat tidak perlu pembedaan antara santri dengan abangan. Karena semua pihak berhak menikmati pembangunan.

"Tidak perlu dikotomi seperti itu karena semua berhak mendapatkan manfaat dari pembangunan. Santri di Jawa Tengah hampir setengah juta, ponpes hampir 6 ribu. Mereka berkontribusi membantu mencerdaskan bangsa. Mereka dibiarkan berjalan sendirian," ujar dia.

3. Jadwal kampanye Pilkada Jateng

Ini Pendapat Ganjar-Sudirman Perlakukan Kelompok Santri dan AbanganIDN Times/Sukma Shakti

Seperti dikutip dari laman jateng.kpu.go.id, jadwal kampanye Pilkada Jateng dimulai pada 15 Februri hingga 23 Juni 2018. Berikut jadwal kampanye Pilgub Jateng:

1. Penyebaran Bahan Kampanye 15 Februari-23 Juni
2. Pemasangan APK 15 Februari-23 Juni
3. Debat Publik 20 April, 3 Mei, dan 21 Juni
4. Kegiatan Kebudayaan 15 Februari-23 Juni
6. Kegiatan Olahraga 15 Februari-23 Juni
7. Perlombaan 15 Februari-23 Juni
8. Kegiatan Sosial 15 Februari-23 Juni
9. Kampanye Media Sosial 15 Februari-23 Juni

Baca juga: Ini Visi Misi 2 Calon Pasangan Pilkada Jateng 2018

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya