Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEI

Gempa disebut-sebut mempengaruhi

Laporan IDN Times, Sandra Ratnasari

Jakarta, IDN Times - Ambruknya selasar di gedung barat Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta menimbulkan banyak rumor. Video detik-detik ambruknya selasar itu beredar di media sosial. Dalam rekaman terlihat ada sejumlah orang berdiri di atas selasar dan tiba-tiba ambruk. 

Di dalam rekaman terlihat konstruksi selasar memakai sling yang disambungkan ke konstruksi langit-langit lantai dua, dan saat kejadian sling terlihat lepas sehingga selasar tidak kuat menahan beban. 

Menanggapi rekaman tersebut, praktisi konstruksi gedung tinggi Davy Sukamta mengungkapkan beberapa kemungkinan penyebab runtuhnya selasar. 

Baca juga: Polisi: Belum Ada Korban Jiwa Akibat Selasar Ambruk di Gedung BEI

1. Dugaan ahli bukan karena kesalahan konstruksi

Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEIIDN Times/Helmi Shemi

“Saya melihat rekaman ambruknya selasar BEI ini dan yakin bahwa kejadian itu bukan karena kesalahan kontruksi. Alasannya, gedung itu sudah berdiri selama 22 tahun dan aman, sehingga tidak mungkin ada kesalahan konstruksi,” kata lulusan Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan yang membangun gedung Plaza Indonesia Extension ini.

Baca juga: Selasar Tower II Bursa Efek Indonesia Roboh, Begini Penampakkannya

2. Kemungkinan besar karena kemunduran bahan

Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEIIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Insinyur yang memiliki keahlian di bidang keamanan gedung antigempa ini mengatakan, kemungkinan terbesar kejadian tersebut disebabkan oleh kemunduran bahan konstruksi. 

“Gedung itu sudah cukup tua namun dengan perawatan yang benar, seharusnya bisa baik-baik saja. Dugaan saya, anchor (pengait) sling kendor atau dudukannya retak. Tentu saja, ini harus dipastikan dengan pengecekan langsung ke lokasi. Dengan analisa di lokasi, bisa ditemukan penyebab pasti kejadian,” kata Davy. 

Baca juga: Selasar Gedung BEI Runtuh, Polda Metro: Bukan Karena Bom

3. Gempa, terduga penyebab kemunduran bahan

Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEIIDN Times/Vanny El Rahman

Direktur Utama sekaligus pendiri Davy Sukamta & Partner--perusahaan jasa konstruksi ternama di Jakarta--menduga kemunduran bahan dipengaruhi oleh gempa tektonik yang terjadi pada 15 Desember 2017. 

Meski gempa tersebut terhitung kecil, kata Davy, yakni 7,3 Skala Ritcher dan pusat gempanya cukup jauh dari Jakarta, kemungkinan kejadian alam itu mempengaruhi kekuatan gedung cukup besar. 

“Logikanya, setiap habis gempa, semua gedung tinggi harus memeriksa keamanannya. Pengaruh gempa kadang tidak terlihat kasat mata tetapi bisa berakibat fatal,” kata dia. 

Baca juga: 5 Catatan Penting Pemprov DKI untuk Gedung BEI  

4. Pemerintah tidak mewajibkan cek setelah gempa

Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEIIDN Times/Vanny El Rahman

Davy merujuk kebijakan pemerintah di negara lain yang mewajibkan inspeksi gedung setiap ada gempa. Gedung kemudian diberi tag atau tanda telah aman atau perlu perbaikan. Sedangkan di Indonesia hal ini tidak diwajibkan. 

Pemerintah, kata dia, hanya mengharuskan pemilik atau pengelola gedung untuk memiliki sertifikat laik fungsi gedung yang harus diperbaharui setiap lima tahun.

Baca juga: Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEI

5. Harus ada kesadaran pengelola gedung

Begini Pendapat Ahli soal Ambruknya Selasar BEIIDN Times/Vanny El Rahman

Meski tidak ada imbuan dari pemerintah, kata Davy, sebaiknya pengelola gedung memiliki kesadaran memeriksa kondisi bangunannya. Sebab, gempa kerap terjadi di Indonesia.

“Tetapi, bisa saja bencana terjadi di antara masa lima tahun itu, sehingga harusnya dengan kesadaran sendiri pengelola gedung memeriksa kondisi bangunannya. Masalahnya adalah gempa Desember 2017 tidak sekuat gempa 2009. Setelah gempa 2009 sih banyak pemilik gedung yang meminta investigasi keamanan gedungnya,” Davy mengakhiri.

Polisi masih menyelidiki penyebab ambruknya selasar Gedung BEI, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, yang mengakibatkan lebih dari 72 orang terluka. Tak hanya itu, Pemprov DKI juga membantuk satgas gabungan guna mengaudit Gedung BEI dan menyelidiki kasus ini.

Para korban saat ini tengah dirawat di empat rumah sakit berbeda di Jakarta, antara lain Rumah Sakit Siloam Semanggi, Rumah Sakit Jakarta, Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), RSAL Dr Mintohardjo, dan RSUD Tarakan.

Baca juga: Selasar Gedung BEI Ambruk, Pemprov DKI Lakukan 3 Hal Penting

Topik:

Berita Terkini Lainnya