Usai Demo 4/11, Ribuan Orang Akan Penuhi Bundaran HI Lagi Pada 19 November Nanti!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Usai aksi demo 4 November beberapa waktu yang lalu, kini publik kembali digemparkan dengan adanya aksi bernama Parade Bhineka Tunggal Ika yang akan dilakukan pada tanggal 19 November 2016 nanti. Diketahui bahwa Ketua Panitia Parade Bhineka Tunggal Ika adalah Tsamara Amany Alatas.
Dikutip Kompas.com, (15/11), dalam aksi tersebut, massa yang dihadirkan berkisar 100 ribu orang. Sejumlah tokoh juga disebut-sebut akan hadir di antaranya Buya Syafii Maarif, Gus Mus, Said Agil Siradj, Haedar Nashir. Tidak ketinggalan sejumlah nama artis tanah air juga dikabarkan hadir. Namun, nama-nama masih belum bisa dipastikan benar akan hadir.
Apa tujuan dari aksi Parade Bhineka Tunggal Ika?
Selain itu, Ikatan Manajer Artis Indonesia (Imarindo) mengklarifikasi perihal isu keikutsertaannya dalam Parade Bhineka Tunggal Ika yang akan dilaksanakan pada 19 November. Sebelumnya, beredar pesan di media sosial yang berisi ajakan untuk menggelar aksi Parade Bhineka Tunggal Ika pada 19 November mendatang. Beberapa artis yang dicantumkan tersebut diantaranya Kahitna, Cherry Belle, Maia Estianty, Sarah Sechan, Project Pop, dan Ernest.
Baca Juga: Bocah Berusia 3 Tahun Tewas dalam Teror Gereja Samarinda.
Editor’s picks
Selain Imarindo, Banser NU dan juga LBH Jakarta telah membantah keikutsertaan mereka di gerakan tersebut. Keduanya menyatakan tidak mengetahui dan sama sekali tidak terlibat dalam kegiatan itu.
Parade Bhineka Tunggal Ika digunakan untuk mengingatkan arti penting dari persatuan paska demo 11 November.
Salah satu inisiator Parade Bhinneka Tunggal Ika, Raja Juli Antoni mengatakan bahwa aksi tersebut dilaksanakan untuk menegaskan dan menguatkan kembali kebinekaan sebagai sebuah bangsa. Dia mengatakan bahwa Parade Bhinneka Tunggal Ika ini tidak berkaitan dengan politik praktis yang ada saat ini.
Acara tersebut bentuknya parade yang bersifat ceria, bahagia, menghibur, serta jauh dari semangat kebencian dan hujatan kepada pihak manapun. Raja juga meluruskan informasi yang beredar di masyarakat melalui media sosial bahwa aksi ini melibatkan sejumlah tokoh agama, budayawan, dan artis.
Dia menyatakan bahwa pihak penyelenggara memang mengundang artis, budayawan, dan tokoh agama dalam aksi tersebut. Tetapi, informasi mengenai nama-nama tokoh agama, budayawan, dan pekerja seni yang disebar melalui media sosial tersebut tidak benar.
Dalam parade ini, peserta yang ikut diwajibkan menggunakan atribut merah putih atau pakaian adat Indonesia, dan dilarang membawa atribut yayasan, perusahaan, dan partai.
Baca Juga: 6 Hal Penting yang Wajib Kamu Ketahui Soal Teror Bom di Depan Gereja Samarinda.