Masjidnya Disegel, Ahmadiyah Bantah Tertutup

Mereka siap membawa masalah ini ke pengadilan.

Jajaran Polres Metro Depok menyegel sebuah masjid milik jamaah Ahmadiyah di kawasan Sawangan, Depok, Jawa Barat pada hari Sabtu, (3/6). Perintah penyegelan tersebut diperoleh langsung dari Pemerintah Kota Depok. Tidak hanya menyegel, apara penegak hukum juga menyita sejumlah kamera pengintai atau CCTV yang berisi rekaman aktivitas di masjid tersebut. 

Wali Kota Depok, Idris Abdul Somad mengatakan bahwa penertiban ini dilakukan karena kegiatan di sana tertutup untuk umum. Bahkan, imam yang ditawarkan oleh pemerintah selalu ditolak. Sebaliknya, saat dipanggil untuk pembinaan, mereka tidak datang. 

Tindakan Pemerintah Kota Depok dianggap sebagai persekusi.

Masjidnya Disegel, Ahmadiyah Bantah TertutupZahrul Darmawan/Viva.co.id

Seperti diberitakan Kompas.com, (5/6), tindakan yang dianggap sepihak oleh Jemaah Ahmadiyah ini membuat perwakilan mereka angkat bicara.  Juru bicara Jamaah Ahmadiyah Indonesia, Yendra Budiana membenarkan adanya penyegelan paksa tempat peribadatan mereka. Menurut Yendra, tindakan tersebut bisa digolongkan sebagai upaya persekusi. 

Baca Juga: Benarkah Anies-Sandi Gunakan Masjid Sebagai Mesin Politik?

Apalagi, kata dia, keberadaan masjid tersebut sangat penting bagi sekitar 150 jamaah yang beribadah di sana. Selain digunakan untuk salat, masjid yang telah berdiri sejak 1999 itu juga dipakai untuk pengajian.

Jemaah Ahmadiyah membantah masjidnya disebut sebagai masjid tertutup.

Masjidnya Disegel, Ahmadiyah Bantah TertutupZahrul Darmawan/Viva.co.id

Selain itu, Yendra juga membantah bahwa masjid mereka terutup. Menurut dia, siapapun bisa masuk dan beribadah di masjid tersebut.  Bahkan, saat ada bazar Ramadhan tahun lalu, banyak penduduk sekitar yang menjadi panitia. Ditambah lagi, setiap harinya sejumlah pedagang dan orang yang lewat sering beribadah di masjid Ahmadiyah tersebut tanpa ada satu oknum Ahmadyah pun yang melarang.

Bahkan, sejumlah tokoh penceramah yang hadir disana juga bukan hanya dari kalangan Ahmadiyah semata, namun juga ada dari kalangan mahdzab lainnya seperti Najib Burhani dari Muhamadiyah dan Zuhaeri Misrawi dari NU. Dia menegaskan masjid tersebut pintunya selalu dibuka lebar-lebar dan tidak ada tulisan yang menyatakan masjid tersebut hanya khusus digunakan untuk kelompok tertentu.

Ahmadiyah akan tempuh jalur hukum. 

Masjidnya Disegel, Ahmadiyah Bantah TertutupSubekti/Tempo.co

Sekretaris Bidang Hubungan Luar JAI Kandali Achmad Lubis menegaskan bahwa mereka akan menempuh jalur hukum terkait tindakan penutupan paksa terhadap masjid yang diketahui bernama Al-Hidayah tersebut.

Lubis mengatakan bahwa ini bukan pertama kalinya ada aksi penyegelan masjid. Sebelumnya 6 aksi serupa juga pernah dilakukan.  Dia mengaku heran dan prihatin adanya upaya diskriminasi kepada jemaah tertentu.

Mereka bahkan mempertanyakan kenapa kepercayaan mereka dianggap menyimpang. Lubis berharap Presiden RI Joko Widodo bisa lebih memperhatikan jemaah Ahmadiyah yang selama enam tahun ini selalu hidup dalam tekanan berbagai pihak.

Baca Juga: Abaikan Perbedaan Agama, Pemuda Nasrani Bantu Masjid Bagikan Takjil. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya