Anies: Soal Tawuran Tanyakan Pada Ahok

Banyaknya masalah tawuran yang kerap terjadi di Jakarta membuat Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan angkat bicara. Apalagi, baru-baru ini masalah serupa terjadi antara warga Tambak, Jakarta Pusat, dengan warga Manggarai, Jakarta Selatan.

Dikutip Kompas.com, (8/3), Anies mengimbau agar permasalahan tersebut ditanyakan kepada Gubernur DKI Jakarta non-aktif, Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Anies pun mengatakan bahwa banyak faktor yang memicu permasalahan tersebut.

Salah satu faktor pemicunya adalah adanya pengangguran. Masalah pengangguran, menurut Anies tidak hanya menjadi penyebab utama masalah tawuran, namun juga memicu persoalan lainnya.

Penyediaan lapangan kerja dan pendidikan jadi kuncinya. 

Guna meminimalisir tindakan anarkis yang meresahkan masyarakat dan juga angka kriminalitas, Anies mengaku saat ini tengah berkonsentrasi pada penyediaan lapangan pekerjaan. Dengan adanya pekerjaan, maka masyarakat akan memiliki aktivitas dan kesibukan yang bisa menurunkan bibit-bibit masalah yang ada saat ini.

Masyarakat pun akan teralihkan untuk berkonsentrasi pada pekerjaannya. Tidak hanya itu saja, Anies juga mengatakan bahwa penyebab lain masalah tawuran adalah pendidikan. Karena itulah pendidikan juga menjadi salah satu program konsentrasi Anies dan Sandiaga Uno. Pendidikan yang baik juga akan membuat masyarakat bisa menyelesaikan masalahnya tanpa melakukan kekerasan.

Baca Juga: Sehari Jelang Pilkada, Adik Anies Diperiksa dalam Dugaan Kasus Korupsi. 

Terlalu sering tawuran, Ahok akan pindahkan warga yang tawuran ke rusun.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini tengah menggodok rencana untuk memindahkan warga yang tinggal di kawasan Tambak, Jakarta Pusat dan Manggarai, Jakarta Selatan ke rumah susun.

Pasalnya sering terjadi tawuran yang melibatkan kedua kubu yang wilayahnya berdekatan tersebut. Dengan memindahkan warga yang berada di wilayah tersebut, Ahok berharap aksi tawuran akan bisa berkurang dengan drastis.  Ahok juga mengancam para pelajar yang terlibat dalam aksi tawuran tersebut tidak akan bisa naik kelas yang berimbas pada putusnya fasiliats KJP mereka.

Baca Juga: Anies Sebut Lahan Negara Dijadikan Mal, Benarkah?