40 Kg Sabu Gagal Diselundupkan, BNN: Indonesia Sudah Jadi Pabrik Narkotika

Sebanyak 40 ribu orang jadi tersangka kasus narkoba sepanjang 2017

Jakarta, IDN Times – Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jendral Bea dan Cukai (Bea Cukai) bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) menggagalkan penyelundupan sabu seberat 40 kg di Aceh. Sabu tersebut diselundupkan dari Penang, Malaysia, melalui jalur laut. Petugas gabungan kemudian berhasil mencegat pengiriman sabu ini setelah menggelar operasi selama dua hari, yakni pada 10-11 Januari 2018.

Terungkapnya pengiriman sabu ini bermula dari bisikan intelijen kepada Bea Cukai dari BNN pada 9 Januari 2018. Saat itu Tim Bea Cukai langsung bergerak dengan menyisir perairan di Rayeuk, Aceh Timur. Di sana mereka menemukan speedboat yang diduga mengangkut sabu dan langsung mengejarnya.

1. Efek narkotika terhadap perekonomian Indonesia ternyata besar

40 Kg Sabu Gagal Diselundupkan, BNN: Indonesia Sudah Jadi Pabrik NarkotikaIDN Times/ Margith ​Juita ​ Damanik

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan peredaran narkoba sangat mengganggu pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Narkoba ini kan undergroud economy illegal, sehingga ia tidak tercapture. Dia menggerus daya beli masyarakat. Membeli dengan barang-barang ini yang kemudian salah satunya tidak terekam. Sehingga dari sisi GDP kita atau ekonomi kita tidak terekam tapi valuenya ada,” kata Sri Mulyani di Kantor Pusat Bea Cukai, Gedung Kalimantan, kawasan Jakarta Timur, Jumat (19/1).

Sri Mulyani juga mengatakan jika narkotika juga bisa merusak tulang punggung ekonomi bangsa ini. Sebab masyarakat yang telah terpapar narkotika tidak akan produktif lagi. "Masyarakat yang harusnya produktif, inovatif, menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia, tapi sudah dirusak oleh narkoba maka Indonesia tidak akan memiliki tenaga kerja muda yang justru malah menjadi beban,” kata Sri Mulyani. 

Baca juga: Polisi Kejar Bandar Narkoba yang Digunakan Ketua DPD Partai Ini

2. Ada 40 ribu tersangka kasus narkoba

40 Kg Sabu Gagal Diselundupkan, BNN: Indonesia Sudah Jadi Pabrik NarkotikaIDN Times/ Margith ​Juita ​ Damanik

Sri Mulyani mengatakan Indonesia sudah lama menjadi tempat transit peredaran narkoba, bahkan sekarang menjadi pangsa pasar yang luar biasa dari barang haram tersebut. Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjem Budi Waseso mengatakan Indonesia sudah menjadi pabrik narkotika. “Kami sudah bersinergi dengan TNI dan Polri, dua kali TNI Angkatan Laut di Kepri juga berhasil menyita narkoba di lautan,” Kata Budi Waseso.

Budi juga mengatakan jika empat tersangka yang tertangkap dalam kasus ini ternyata bukan pemain baru. “Tersangka juga ternyata ada yang sedang menjalani hukuman. Tapi dia yang mengendalikan dan memesan,” kata Budi. Bahkan, Budi melanjutkan, ada beberapa kasus narkoba yang dikendalikan oleh penghuni Lapas.

Karena itu ia mengimbau semua pihak untuk lebih serius dalam memberantas narkoba. Sebab peredaran narkoba saat ini sudah begitu marak. Ia mencontohkan, sepanjang 2017 terungkap 40 kasus narkoba dengan jumlah tersangka mencapai 40 ribu orang. "Itu yang menjadi permasalahan di Lapas,” katanya. 

3. Masyarakat harus berani melaporkan kasus narkoba

40 Kg Sabu Gagal Diselundupkan, BNN: Indonesia Sudah Jadi Pabrik NarkotikaIDN Times/ Margith ​Juita ​ Damanik

Sri Mulyani mengatakan, agar upaya pemberantasan narkoba bisa maksimal, diperlukan peran aktif masyarakat. Ia meminta masyarakat berani melaporkan setiap kali ada kasus narkoba di lingkungannya. Sebab, kata Sri Mulyani, "Infiltrasi narkoba begitu sangat agresif."

Baca juga: Terlibat Bisnis Narkoba, Kepala Rutan Purworejo Ditangkap BNN

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya