Keluar dari Gedung KPK, Putri Setya Novanto Lari dari Kejaran Wartawan
IDN Times/Tempo.com/Linda Juliawanti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Dwina Michaella, putri Setya Novanto telah diperiksa oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi untuk tersangka korupsi E-KTP, Dirut PT Quadra Solution Anang Sugiana Sudiharjo (ASS), Kamis (21/12).
Baca juga: Pengacara Pertanyakan Surat Dakwaan Novanto, Begini Tanggapan KPK
1. Diperiksa hampir 9 jam
IDN Times/Linda Juliawanti/tempo.comPemeriksaan terhadap Dwina berjalan cukup lama. Wanita berambut panjang ini baru keluar pukul 18.15 WIB, padahal dirinya masuk pada pukul 09.45 WIB. Artinya hampir 9 jam, mantan komisaris PT Mukarabi Sejahtera, salah satu perusahaan konsorsium proyek e-KTP tersebut diperiksa.
Saat keluar dari lobby KPK, Dwina terus menunduk. Dirinya enggan menjawab dan cenderung mengabaikan pertanyaan awak media.
Bahkan, sempat terjadi aksi kejar-kejaran antara Dwina dengan wartawan hingga akhirnya ia berhasil masuk menuju mobil Toyota Alphard bernomor polisi B 2399 SKK yang ia tumpangi.
2. KPK akan panggil Rheza Herwindo
ANTARA FOTO/Wahyu Putro ATak hanya Dwina, KPK juga telah memanggil anak Novanto yang lain yaitu Rheza Herwindo untuk kasus dan tersangka yang sama yaitu Anang Sugiana Sudiharjo.
"Kamis dan Jumat penyidik memang sudah mengirimkan surat sebelumnya untuk rencana pemeriksaan dua anak Setya Novanto. Kami masih fokus pada bagaimana persis kepemilikan Murakabi dan juga saham-saham dari PT Mondialindo yang terkait dengan perkara ini," ujar Juru Bicara KPK, Febri Diansyah saat diperiksa.
3. Sempat mangkir
kompas.comHari ini merupakan pemanggilan yang kedua KPK untuk Dwina maupun Rheza Herwindo pada November lalu.
Editor’s picks
Namun melalui kuasa hukum Novanto kala itu, Fredrich Yunadi, jika Dwina tidak hadir dengan alasan surat panggilan dikirimkan ke kediaman ayahnya bukan kediamannya, Rheza mangkir tanpa pemberitahuan.
"Kita harap besok hadir dalam pemeriksaan lebih lanjut, karena kemarin dia beralasan tidak hadir karena surat dikirimkan ke rumah orang tua. Tentu saja kami melakukan pengiriman ke rumah sesuai informasi yang ada di kependudukan. Dan yang bersangkutan sudah tahu pada pemanggilan pertama kemarin. Kita harap besok hadir karena pemeriksaan ini hanya sebagai saksi," ujar Febri.
Baca juga: Mantan Istri Setya Novanto Susul Dwina Michaella ke KPK
4. Keluarga Setya Novanto dalam lingkaran korupsi e-KTP
ANTARA FOTO/Sigid KurniawanTak hanya dua anak, istrinya yaitu Deisti Astriani Tagor serta keponakan Novanto yaitu Irvanto Hendra Pambudi ternyata muncul dalam dakwaan atas kepemilikan PT Murakabi Sejahtera.
PT Murakabi merupakan salah satu konsorsium yang disiapkan Tim Fatmawati bentukan Andi Agustinus alias Andi Narogong untuk mengikuti tender proyek e-KTP tahun 2011.
Perusahaan itu dijadikan pendamping Konsorsium PNRI yang sudah dipastikan memegang proyek e-KTP.
Dalam dakwaan disebutkan PT Murakabi Sejahtera merupakan milik Setya Novanto melalui Irvanto, Deisti, dan Rheza.
Irvanto diketahui membeli saham PT Murakabi Sejahtera milik Vidi Gunawan, sehingga dapat menggantikan posisi Vidi yang merupakan Adik Andi Agustinus sebagai Direktur PT Murakabi Sejahtera untuk kemudian diikutsertakan ke konsorsium lelang PNRI.
IDN Times/Linda JuliawantiSementara itu, Deisti dan Rheza membeli sebagian besar saham PT Mondialindo Graha Perdana yang merupakan holding dari PT Murakabi Sejahtera. Deisti memiliki 50 persen, sedangkan Rheza memegang 30 persen saham perusahaan itu, dan Dwina menjabat sebagai Komisaris PT Murakabi.
Untuk bisa ikut tender dan memenangkan konsorsium PNRI, PT Murakabi Sejahtera sengaja memasukan jasa usaha pembuatan ID card. Nyatanya, Murakabi tak pernah melakukan jasa tersebut sebelumnya.
Baca juga: Tampil Casual, Putri Setya Novanto Datangi KPK
Berita Terkini Lainnya
