Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan Terakhir

Jangan ada anak yang jadi korban lagi!

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memaparkan data mencengangkan mengenai kejahatan seksual yang terjadi pada tahun 2018 ini.

Ketua KPAI, Susanto, mengatakan kekerasan seksual terhadap anak di tahun ini mengalami peningkatan untuk korban anak laki-laki. 

1. Perilaku sodomi terjadi di Aceh

Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan TerakhirIDN Times/Sukma Shakti

Ketua KPAI, Susanto, membeberkan sejumlah kasus kekerasaan terhadap anak, yang terjadi di hampir semua daerah. Pasalnya, hingga bulan Februari 2018, KPAI telah menerima 223 aduan kekerasan seksual.

"Pertama kasus sodomi di Aceh dengan total korban 26 anak, pelaku 40 tahun menggunakan modus bermain bersama. Lalu di Tangerang ada 45 anak usia 7-15 tahun. Kemudian di Jambi ada 50 anak laki-laki jadi korban," ujar Susanto di kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (19/3). 

Baca juga: Waspadai Kasus-Kasus Kekerasan Seksual Ini, ya!

2. Dilakukan oleh mantan korban kekerasan seksual

Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan TerakhirIDN Times/Sukma Shakti

Kejadian lainnya terjadi di Purbalingga dengan total korban 13 anak dan Banyumas total 7 anak laki-laki dengan modusnya memperlihatkan video porno. 

"Di Karanganyar 17 anak usia 8-10 tahun jadi korban oleh pelaku yang usianya 29 tahun merupakan korban kekerasan seksual oleh seniornya di masa lalu. 42 anak jadi korban pelecehan oleh pelaku yang usianya 35 di Tapanuli selatan, lalu di Jombang 35 siswi dicabuli oleh guru, dan di Tasikmalaya 6 anak dengan pelaku anak-anak juga, sehingga total ada 223 kasus," ungkapnya.

3. Di Jawa Timur, kejahatan seksual dialami oleh 117 anak

Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan TerakhirIlustrasi oleh Rappler

Selain berdasarkan data yang diterima berdasarkan aduan, KPAI juga menemukan fakta dengan mencari langsung ke kepolisian setempat.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti, menyatakan data yang dia dapatkan dari Polda Jawa Timur terkait kekerasan seksual terhadap anak di wilayah Jawa Timur.  

"Di awal tahun 2018 memasuki akhir Februari jumlah korban anak sudah mencapai 117 anak dengan 22 pelaku. Sementara di tahun 2017 terdapat 393 korban anak dengan pelaku 66 orang laki-laki. Ini tentu perlu mendapatkan perhatian," kata Retno pada kesempatan yang sama. 

4. Modus kekerasan, dari koreksi tugas hingga ilmu gaib

Miris! Ada 223 Kasus Kekerasan Seksual Anak Dalam Dua Bulan TerakhirIDN Times/Sukma Shakti

Lebih lanjut Retno mengatakan modus kekerasan seksual beragam. Mulai dari koreksi tugas hingga kebohongan berbau mistis.

"Modus paling sering yaitu meminta koreksi tugas. Jadi anak ini diberi hukuman yaitu dengan cara dipangku lalu terjadi kekerasan seks di sana. Oknum guru ini melakukanya di hadapan murid lainnya dan terjadi di bangku SD," kata dia.

Selain itu, Retno menyampaikan ada korban yang dibujuk dengan Iming-iming memberikan kesaktian seperti ilmu kebal dan ilmu menarik perhatian lawan jenis, dengan ruqyah atau pengobatan.

"Ada kasus menggunakan modus ruqiah itu korban dikatakan bahwa ada jin di tubuhnya, lalu ditanya oleh pelaku 'mau gak diobati?', terus janjian pulang sekolah, nah ketika sudah sepi, korban diajak pelaku ke sebuah tempat tersembunyi lalu dinyatakan bahwa jin itu berada di payudara dan vagina, lalu disuruh membuka pakaian dan pencabulan terjadi," papar Retno.

Untuk itu, KPAI terus mendorong pemerintah untuk bersinergi menjaga anak dari kekerasan seksual yang kemungkinan masih terus terjadi masa mendatang. 

"Jangan sampai anak terus menjadi korban. Kami sengaja paparkan data-data ini agar pemerintah terus berupaya melindungi anak-anak dari percobaan kekerasan seksual yang mungkin saja masih terus akan terjadi jika tidak ditangani secara serius," tandasnya.

Baca juga: Kekerasan Fisik dan Seksual Marak Terjadi di Sekolah, Mayoritas Korban Anak Laki-laki

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya