Februari Jadi Puncak Hujan, Waspada Peningkatan Bencana
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Bulan Januari umumnya adalah puncak musim penghujan di sebagian besar wilayah Indonesia. Itu menjadi puncak kejadian bencana, khususnya bencana banjir longsor dan puting beliung. Namun, pada Januari 2018 terjadi anomali.
"Curah hujan yang turun jauh di bawah normal. Sebaran dan intensitas hujan tidak seperti biasanya sehingga kejadian bencana hidrometeorologi berkurang signifikan selama Januari 2018. Adanya pengaruh global dan regional telah menyebabkan curah hujan berkurang," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (1/2).
1. Februari 2018 diprediksi menjadi puncak hujan
Puncak hujan diperkirakan akan berlangsung pada Februari 2018. Potensi banjir, longsor dan puting beliung akan makin meningkat. Masyarakat diimbau untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi banjir, longsor dan puting beliung. Peta bencana seluruh wilayah di Indonesia juga dapat diakses di inarisk.bnpb.go.id.
Baca: Bumi 'Mengamuk', 7 Bencana Ini Terjadi Sepanjang 2017
2. Puting beliung bencana terbanyak sepanjang Januari 2018
Editor’s picks
3. Terjadi penurunan kejadian bencana
Selama Januari 2017, terdapat 301 kejadian bencana yang menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 96 orang luka-luka, 185.814 jiwa menderita dan mengungsi, 2.373 unit rumah rusak dan 106 unit bangunan fasilitas publik rusak. Ini terjadi di 25 provinsi dan 129 kabupaten/kota.
Dari kejadian bencana dan korban jiwa selama periode Januari 2018 dan Januari 2017 memang terjadi penurunan. Untuk kejadian jumlah bencana menurun 32%, banjir menurun 48%, longsor menurun 39%, puting beliung menurun 18%, korban jiwa turun 5% dan jumlah mengungsi dan menderita menurun 40%, serta jumlah kerusakan rumah meningkat 292%.
Melonjaknya jumlah kerusakan rumah disebabkan oleh gempa 6,1 SR di Lebak pada 23/1/2018. Selama Januari 2018 terdapat 9.291 unit rumah rusak di mana 1.213 rusak berat, 2.615 rusak sedang, dan 5.463 rusak ringan.
Dampak gempa 6,1 SR telah menyebabkan kerusakan bangunan di 73 kecamatan pada 9 kabupaten/kota di 3 provinsi (Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta). Total terdapat 7.707 unit rumah rusak dimana 986 rusak berat, 2.162 rusak sedang, dan 4.559 rusak ringan. Kerusakan rumah banyak ditemukan di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Sukabumi.
Baca: BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' Bencana