BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' Bencana

Potensi gempa bumi terus mengintai

Jakarta, IDN Times – Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati, P.hd menyebutkan Indonesia menjadi negara yang dianalogikan sebagai wilayah ‘supermarket’ bencana dengan tingkat kerawanan gempa bumi dan tsunami yang bisa terjadi kapan saja.

1. Ada pertemuan tiga lempeng

BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' BencanaANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko

Secara geografis Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik utama dunia yang bergerak relatif saling mendesak satu dengan lainnya.

Baca juga: BMKG Imbau Warga Sukabumi Jauhi Wilayah Pantai

Ketiga lempeng tersebut adalah Lempeng Indo-Australia di sebelah Selatan, Lempeng Pasifik di sebelah Timur, Lempeng Eurasia di sebelah Utara (dimana sebagian besar wilayah Indonesia berada), dan Lempeng Laut Philipina.

“Setiap lempeng ini, memiliki karakteristik yang berbeda seperti pada lempeng tektonik, dimana Lempeng Indo-Australia bergerak ke arah Utara dan bertumbukan dengan Lempeng Eurasia. Sementara Lempeng Pasifik bergerak ke arah Barat sedangkan Lempeng Eurasia relatif diam,” jelasnya, Selasa (19/12).

2. Siapkan ratusan alat canggih

BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' BencanaIDN Times/Humas BMKG

Meskipun teknologi saat ini belum ada yang dapat memprediksi terjadinya gempa bumi secara tepat dan akurat.  

Namun berdasarkan data IRBI, diketahui ancaman tsunami Indonesia dengan presentase 46 dari panjang pantai Kepulauan Indonesia, yang terdiri dari 233 dari 515 Kabupaten/Kota dan 23 dari 34 Provinsi di Indonesia.

Baca juga: BMKG: Waspadai Gelombang Tinggi hingga 7 Meter, Ini Penyebabnya

BMKG juga telah menempatkan alat-alat canggih yang ditempatkan di beberapa lokasi. Semua alat tersebut, nantinya akan dipantau di Pusat Gempa.

“Dimana untuk pengamatan gempa bumi dengan magnitude 5 atau lebih, berpusat di Pusat Gempa Nasional BMKG. Sementara untuk gempa bumi dengan magnitude dibawah 5 terpusat di Stasiun Geofisika yang terdapat di seluruh wilayah Indonesia sebanyak 33 Stasiun geofisika, dengan 165 sensor seismograf dan 285 accelerometer,”jelasnya.

3. Tercatat 4.500 gempa per tahun 

BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' BencanaANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga

BMKG juga mencatat, telah terjadi gempa bumi rata-rata sebanyak 4.500 kali/ tahun. Diantaranya, gempa bumi tersebut memiliki kekuatan (magnitude)  5 atau lebih yang sifatnya mulai merusak terjadi sebanyak  rata rata 360 kali/ tahun.

Baca juga: BMKG: Ada 19 Kali Gempa Susulan Yang Mengguncang Wilayah Selatan Jawa

“Menyadari kondisi ini, BMKG siap memberikan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami yang terus dimonitor 24 jam selama 7 hari. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi dalam pengurangan resiko dampak gempa bumi dan tsunami,”jelasnya.

4.Siapkan Call Center

BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' BencanaIDN Times/Humas BMKG

Sebagai langkah pengurangan resiko dampak gempa bumi dan tsunami, BMKG mengharapkan masyarakat untuk lebih siap sebelum terjadi gempa dan tsunami, termasuk struktur bangunan, serta langkah melkakun penyelamatan gempa bumi dan tsunami.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG senantiasa membuka layanan informasi cuaca, gempabumi dan tsunami 24 jam.

Yakni melalui call center cuaca 021-6546315/18 , call center gempabumi 021-6546316 atau bisa melihatnya di website resmi BMKG di www.bmkg.go.id.

Baca juga: BMKG Sebut Indonesia Jadi 'Supermarket' Bencana

Topik:

Berita Terkini Lainnya