Larang Warga Ambil Air Tanah, Sandiaga Langsung Ganti PAM di Rumahnya

Sandiga ternyata masih pakai air tanah di rumahnya

Jakarta, IDN Times - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno langsung mengecek air di rumahnya, begitu Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 279 Tahun 2019 tentang Tim Pengawasan Terpadu Penyediaan Sumur Resapan dan Mistalasi Pengolahan Air Limbah Serta Pemanfaatan Air Tanah di Bangunan Gedung dan Perumahan diterbitkan.

“Jadi saya langsung cek juga (rumah saya). Rumah saya hari ini kita matikan airnya yang dari tanah,” ungkap Sandi di Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (13/3) lalu.

1. Sandiaga akui rumahnya ada air tanah

Larang Warga Ambil Air Tanah, Sandiaga Langsung Ganti PAM di RumahnyaANTARAFOTO/Aprillio Akbar

Sandiaga membenarkannya masih mengambil air tanah. Ia berjanji akan menukar seluruh air tanahnya dengan air PAM.

“Rumah saya ternyata ada sumur air tanah juga. Jadi ini yang kita mau, matikan. Mau tukar semuanya kepada air dari PAM,” ungkap Sandi.

Baca juga: Pengusaha Langgar Aturan Air Tanah, Anies Siapkan Sanksi Tegas

2. Masih banyak warga yang mengambil air tanah

Larang Warga Ambil Air Tanah, Sandiaga Langsung Ganti PAM di RumahnyaIDN Times/Helmi Shemi

Bukan hanya rumahnya, Sandiaga menyebut, masih banyak rumah yang mengambil air tanah di Jakarta. Untuk itu, ia mengimbau masyarakat saling mengingatkan, sebab, penurunan muka tanah salah satunya karena pengambilan air tanah.

“Kita mau sekarang juga seluruh masyarakat (terlibat) gerakan saling mengingatkan, tetangga juga untuk stop mengambil air tanah. Karena penurunan muka tanah kita disebabkan oleh penyedotan air tanah, dan itu bisa dihindari dengan lebih disiplinnya kita mengelola air kita. Gunakan air PAM,” pesan Sandi.

3. Menindak gedung swasta dan pemerintah hingga perumahan

Larang Warga Ambil Air Tanah, Sandiaga Langsung Ganti PAM di Rumahnyaridertua.com

Melalui Kepgub itu, Pemerintah DKI Jakarta akan merazia instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dan air tanah di bangunan gedung dan perumahan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan 80 gedung yang akan diperiksa hingga 21 Maret mendatang. Secara spesifik Anies menargetkan 10 gedung tiap harinya dengan satu tim beranggotakan 10 orang akan memeriksa dua lokasi.

Baca juga: Awas! Ambil Air Tanah di Jakarta Bisa Masuk Penjara, Ini Aturannya

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya