27 DPD Partai Hanura Ajukan Mosi Tidak Percaya pada OSO

Mereka mendorong digelar Munaslub

Jakarta, IDN Times - Mosi tidak percaya diajukan oleh 27 DPD Partai Hanura di seluruh Indonesia, kepada Ketua Umum Hanuar Oesman Sapta Odang atau yang akrab disapa OSO. Mereka mendorong agar partai segera melaksanakan musyawarah nasional luar biasa (Munaslub).

Baca juga: Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Dipecat, Ini Penyebabnya

1. 27 DPD menandatangi mosi tidak percaya

27 DPD Partai Hanura Ajukan Mosi Tidak Percaya pada OSOIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Ketua DPD Partai Hanura Sumatera Barat Marlis mengatakan, setelah pihaknya pengajuan mosi tidak percaya tersebut, DPP harus mengambil langkah tegas demi menyelamatkan partai.

"Hampir 27 DPD telah menandatangai mosi tidak percaya kepada Pak OSO sebagai ketua umum. Maka kami meminta kepada DPP untuk segera mengambil langkah-langkah dalam rangka penyelamatan partai," ujar Marlis di kantor DPP Partai Hanura, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (16/1).

2. DPD mendorong dilakukan Munaslub

27 DPD Partai Hanura Ajukan Mosi Tidak Percaya pada OSOIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Seluruh DPD yang mengajukan mosi tidak percaya kepada OSO mengatakan telah bertemu Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto dan memberikan masukan agar dilakukan Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub).

"Beliau (Wiranto) memberi saran untuk diselesaikan berdasarkan aturan dasar dan aturan rumah tangga (AD/ART). Berdasarkan Pasal 46 ayat 4 huruf A bahwa munaslub dapat dilaksanakan apabila ada permintaan dari 2/3 DPD atau 2/3 DPC," kata Marlis.

3. Munaslub akan digelar di Jakarta dalam waktu cepat

27 DPD Partai Hanura Ajukan Mosi Tidak Percaya pada OSOIDN Times/Fitang Budhi Adhitia

Terkait penyelenggaran Munaslub yang mengagendakan pemilihan ketua umum baru, Marlis mengatakan, pihaknya akan menggelar Munaslub dalam waktu satu atau dua hari ke depan di Jakarta.

"Intinya Munaslub adalah memilih atau mencari ketum yang baru dalam rangka membawa partai ini ke depan. Maka kami akan mengadakan Munaslub tidak lama lagi, ya satu atau dua hari ke depan lah di Jakarta," kata dia.

Hingga saat ini, OSO menganggap dirinya masih sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Dia mengaku akan menertibkan pihak-pihak yang akan merusak Partai besutan Wiranto ini. Dia meyakini, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto tidak akan setuju adanya pengurus partai yang menggelar rapat di Hotel Ambhara, dan memecat dirinya dari kursi ketua umum. 

OSO juga mengaku telah menggantikan posisi Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding menjadi Heri Lontung Siregar. Pergantian tersebut telah dilakukan beberapa hari lalu.

Selain itu, OSO juga membantah tudingan-tudingan miring yang diarahkan kepada dirinya. Di antaranya terkait sumbangan untuk calon anggota DPR RI sebesar Rp1 miliar. Dia menegaskan isu itu tidak benar. Jika sang anggota memiliki potensi besar, maka Hanura justru akan membiayai mahar politik itu.

"Ada isu-isu yang mengatakan, kalau nanti calon-calon dari legislatif DPR RI akan dikenakan sumbangan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar itu bohong. Yang ada, kalau memang ada potensi justru partai yang membiayai," kata OSO di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin 15 Januari 2018.

Baca juga: Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik 

Topik:

Berita Terkini Lainnya