Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik 

Polemik baru di Partai Hanura

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) meyakini, Ketua Dewan Pembina Partai Hanura Wiranto tidak akan setuju oleh adanya pengurus partai yang menggelar rapat di Hotel Ambhara. Dan memecat dirinya dari kursi Ketua Umum. 

Pria yang sering dipanggil OSO ini pun, mengaku tidak peduli dengan hasil keputusan rapat tersebut. 

Baca juga: Hanura dan Nasdem Merapat ke Ahok, Ahmad Dhani Kebakaran Jenggot

1. Tak peduli pemecatan dirinya

Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik 

IDN Times/Akhmad Mustaqim

Hingga saat ini, OSO menganggap dirinya masih sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Dan menegaskan akan menertibkan orang-orang yang akan merusak Partai besutan Wiranto ini.

"Saya tidak peduli atas apa yang dilakukan oleh mereka yang ingin merusak partai, pasti kita lawan dan kita tertibkan!," tegas OSO di Hotel Manhattan, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (15/1).

Baca juga: Anggota HANURA Ditangkap Dalam Operasi Tangkap Tangan KPK Semalam

2. OSO tepis kolekan yang diminta Partai Hanura

Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik metrotvnews.com

OSO juga menegaskan soal aliran dana yang masuk ke dalam partai, haruslah jelas. Dan bermuara ke partai, tidak boleh ke pribadi.

"Keuangan Partai harus jelas, masuk ke dalam partai. Di luar itu, tanggung jawab mereka. Kita tidak akan mau bertanggung jawab dan di sini ada bendahara umum. Jadi bukan untuk pribadi, kalau untuk pribadi nggak bisa dapat, terus bikin macam-macam, ya terpaksa kita pecat," lanjut OSO.

Selain itu, terkait sumbangan untuk calon anggota DPR RI sebesar Rp1 miliar, OSO menegaskan itu tidak benar. Jika sang anggota memiliki potensi yang besar, maka Partai Hanura justru akan membiayai mahar politik itu.

"Ada isu-isu yang mengatakan, kalau nanti calon-calon dari legislatif DPR RI akan dikenakan sumbangan Rp1 miliar hingga Rp2 miliar itu bohong. Yang ada, kalau memang ada potensi justru partai yang membiayai," katanya.

Baca juga: Anggota Hanura Berinisial DYL Ditangkap KPK Atas Dugaan Korupsi

3. Tidak ada kolekan, adanya sumbangan sukarela

Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik teropongbisnis.com

Namun ketika ditanya apakah dari Partai Hanura tidak menerima mahar politik, OSO juga tak mengelak. Ia menyebut itu adalah sumbangan yang bersifat sukarela, menurutnya itu disahkan oleh Undang-Undang.

"Dalam organisasi kepartaian semua juga ada biaya dalam partai, itu sah-sah aja. Cuma harus sumbangan tulus ikhlas dan tidak mengikat serta tidak memaksa dan resmi. Itu disahkan dalam Undang-undang," ujarnya.

4. Jika Wiranto tak setuju, saya pecat!

Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik IDN Times/Margith Juita Damanik

OSO pun telah berkomunikasi dengan Wiranto soal permasalahan yang menimpa Partai Hanura. 

Permasalahan tersebut, tambahnya, bisa diselesaikan asalkan sesuai dengan Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga.

"Beliau bilang laksanakan saja sesuai dengan AD ART," ujarnya.

OSO pun sangat yakin, Wiranto pasti tidak setuju dengan pemecatan OSO yang dilakukan oleh Partai Hanura versi Ambhara. Menurutnya Wiranto pasti mengerti keadaan yang sebenarnya terjadi.

"Pasti Wiranto nggak setuju. Kenapa? Tidak ada dasar untuk memecat. Kalau dia setuju pecat, saya pecat balik. Dia mengerti organisasi dan politik dan dia meminta saya menjadi ketua," ucapnya.

5. Sekjen Partai Hanura diganti

Dipecat dari Partai Hanura Versi Hotel Ambhara, OSO: Akan Kita Pecat Balik netralnews.com

OSO juga mengaku telah menggantikan posisi Sekjen Hanura Sarifuddin Sudding menjadi Heri Lontung Siregar. Pergantian tersebut telah dilakukan beberapa hari lalu. 

"Kemarin sudah kita putuskan bahwa pergantian Sekjen, karena ini merusak marwah partai. Dan itu sudah sah-sah saja. Bisa dikukan secara prosedural. Secara administrasi. Secara organisatoris," ucapnya.

Sebagaimana diketahui, Partai Hanura saat ini terbagi dua kubu setelah OSO dipecat lantaran adanya mosi tidak percaya kepada dirinya yang sedang menjabat Ketua Umum Partai Hanura. Mosi tidak percaya itu diajukan oleh 27 DPD Partai Hanura Se-Indonesia. 

"Mosi tidak percaya yang ada di dewan pembina dan rangkapnya di pengurus harian ada 27 DPD Partai Hanura se-Indonesia. Lalu ada 400 sekian tingkat dewan pimpinan cabang Kabupaten atau Kota," ujar Sudding di Kawasan Blok M, Senin (15/1).

Baca juga: Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Dipecat, Ini Penyebabnya

Topik:

Berita Terkini Lainnya