Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017

Kelebihan kapasitas sering dijadikan alasan.

Permasalahan di lembaga permasyarakatan di Indonesia terus terjadi. Sejumlah kecurangan, praktik pungutan liar, serta adanya dugaan kong-kalikong antara petugas dan napi atau tahanan masih belum dapat tertangani dengan baik. Apalagi masalah kelebihan kapasitas. Hal ini sering dijadikan alasan ketika terjadi kerusuhan antar napi maupun antara napi dan petugas. Lapas di sejumlah wilayah dikabarkan memiliki jumlah napi dan tahanan jauh di atas kapasitas normal. Sedangkan, jumlah petugas lapas tak dapat dibandingkan dengan membludaknya napi dan tahanan. 

Akibatnya, bila ada kerusuhan, petugas seringkali tak dapat menghalau. Mereka kewalahan menangani kerusuhan atau para napi yang mendadak "hilang". Minimnya jumlah petugas dibanding para napi dan tahanan juga menyebabkan mereka kerap lalai memeriksa para binaannya. Berikut sejumlah kerusuhan yang terjadi di sejumlah lapas di beberapa daerah selama pembukaan tahun 2017 ini:

1. Lapas Pekanbaru jadi kasus napi kabur terbesar.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Tempo.co

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan jumlah napi kabur dari Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Sialang Bungkuk Pekanbaru, Riau, sebanyak 448 orang. Jumlah ini menjadi rekor kasus-kasus napi kabur dari lapas. 

Dikutip dari Antara, salah satu pemicunya yakni kelebihan kapasitas. Seharusnya hanya bisa menampung 300 orang, tetapi diisi 1.800 tahanan atau mencapai 500 persen. Mereka kabur dengan cara menjebol pintu penjara pada Jumat, 5 Mei lalu. Sebanyak 296 orang telah ditangkap kembali hingga Senin pagi ini. Beberapa di antaranya menyerahkan diri melalui keluarga. Sedangkan, 152 orang masih dalam pengejaran.

Baca juga: 202 Tahanan yang Kabur di Pekanbaru Berhasil Diringkus Polisi

2. Ricuh, satu napi mengalami luka tusuk di Lapas Bengkulu.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Okezone.com
Kerusuhan antarnarapidana terjadi di Lapas Kelas IIA Bentiring, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu. Kerusuhan terjadi karena kesalahpahaman antara napi tindak pidana umum dan narkoba. Salah seorang napi kasus tindak pidana umum menyambangi blok napi narkoba. Kemudian, blok napi narkoba mengalami pencurian uang. Akibatnya, terjadi keributan kedua blok tersebut. 

Salah seorang napi narkoba mengalami luka tusuk di bagian dada dari senjata yang dibuat dari sendok. Sementara satu orang lainnya terluka dibagian kepala dan mendapatkan dua jahitan.

3. Tiga napi di Makassar kabur.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Kompas.com

Tiga orang narapidana dilaporkan kabur dari Lapas Kelas 1 Makassar, Minggu, 7 Mei 2017. Satu di antaranya merupakan terpidana mati, dua lainnya terpidana seumur hidup. Mereka adalah Rizal Budiman alias Ical (22) dan Muh Tajrul Kilbareng Bin Kalbaren alias Arun (31) asal Papua, serta Iqbal alias Bala alias Color Ijo (34) asal Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Ketiganya tersangkut kasus pembunuhan dan ditempatkan di ruangan yang sama selama ditahan.

Mereka diperkirakan kabur pada Minggu dinihari antara pukul 01.00 hingga pukul 03.00 WITA. Mereka kabur setelah menggergaji terali besi tahanan. Petugas baru menyadari "hilang" saat apel pagi pukul 06.15 WITA.

4. Kekurangan petugas, enam napi kabur dari lapas Pariaman.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017ANTARA News / Insan Mubarak

Enam narapidana kasus narkoba kabur dari Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Kelas II B Pariaman, Sumatera Barat, pada 15 April 2017. Diperkirakan, mereka kabur dengan menjebol plafon dan memanjat pagar berduri setelah terlebih dahulu menutupinya dengan sajadah sekitar pukul 03.00. Petugas baru menyadarinya pada pukul 07.00.Menurut Kepala Lapas II B Pariaman Pudjiono Gunawan, kelebihan daya tampung dan kekurangan petugas jaga yang tidak sebanding dengan jumlah narapidana menjadi salah satu faktor mereka melarikan diri.

5. Bentrok di Lapas Jambi.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Jpnn.com

Bentrokan terjadi antara narapidana penghuni lapas kelas IIA Jambi, petugas lapas, serta aparat kepolisian setempat pada 1 Maret lalu. Beberapa napi membakar salah satu ruangan koperasi. Diduga para napi menolak razia petugas lapas dan aparat kepolisian menjadi penyebab bentrokan. Tak hanya membakar salah satu ruangan, para napi juga melempar petugas dengan batu.

Situasi sempat mencekam. Api tampak membumbung tinggi sehingga petugas mendatangkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran. Aparat terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk mengurangi keberingasan para napi yang ingin menyerang aparat dan merusak bangunan di dalam lapas. Seorang anggota polisi dilarikan ke rumah sakit karena terluka. Sedangkan, narapidana dan tahanan wanita dievakuasi, ditempatkan sementara di rumah tahanan milik Imigrasi Jambi. 

6. Napi kasus narkoba kabur dari Lapas Nusakambangan.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Kbr.id

Dua napi kasus narkotika kabur dari Lapas Batu, Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Mereka adalah M. Husein (43) dan Syarjani Abdullah (40). Mereka diperkirakan kabur pada 21 Januari  pada pukul 14.00 dengan cara memanjat pagar Pos 3 yang belum ada penjaganya. Sebelum kabur, mereka melaksanakan salat Duhur di Masjid Lapas Batu. Keduanya merupakan napi pindahan dari Lapas Cirebon sekitar satu bulan sebelumnya. Husein, merupakan mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka.

Pada 30 Januari, pertugas menangkap Syarjani kembali saat bersembunyi di atas plafon Masjid At-Taqwa yang berlokasi tidak jauh dari Lapas Batu. Sedangkan, Husein ditangkap saat membeli rokok di warung rumah dinas lapas yang ditinggali pria bernama Barno. Merasa mengenali wajah Husein sebagai napi lapas, Barno langsung memukulnya dan meminta bantuan teman-temannya untuk menyeretnya ke Lapas kembali pada 1 Februari lalu.

7. Enam napi di Papua kabur dengan tali.

Rusuh dan Kabur, Ini 7 Catatan Negatif Rutan Indonesia Selama 2017Liputan6.com

Sebanyak enam napi dan satu tahanan Lapas IIA Abepura, Jayapura, Papua kabur pada 19 Februari lalu. Adapun lima napi antara lain terlibat kasus penganiayaan, pembunuhan, dan pengeroyokan. Sedangkan, satu lainnya merupakana tahanan.

Kejadian bermula dari pelaksanaan ibadah dan kunjungan keluarga di dalam lapas. Pengawasan petugas yang lengah dimanfaatkan para napi dan tahanan untuk melarikan diri. Mereka kabur dengan menggunakan tali yang sudah disiapkan di bagian belakang tembok dapur. 

Baca juga: Berkaca dari Kebakaran Lapas Banceuy, Apakah Sistem Penjara Indonesia Lembek?


 

Topik:

Berita Terkini Lainnya