Pakde Karwo dan Kapolda Jatim Pantau Gereja Pasca Bom Surabaya

Pramuka, Banser, dan perguruan pencak silat ikut pengamanan loh

Surabaya, IDN Times - Pasca-teror bom Surabaya pada pekan lalu, Gubernur Soekarwo didampingi Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin dan Pangdam V Brawijaya Mayjend Arif Rachman, meninjau langsung keamanan gereja hari ini. Mereka bertemu di Gedung Negara Grahadi pada pukul 06.30 WIB.

1. Gubernur Jatim memastikan ibadah Minggu di gereja berjalan aman

Pakde Karwo dan Kapolda Jatim Pantau Gereja Pasca Bom SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Lokasi pertama yang ditinjau Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jatim itu yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela (SMTB) di Ngagel Surabaya. Gereja ini menjadi target pertama teror Surabaya pada pekan lalu. Selanjutnya, mereka meninjau Gereja Hati Kudus di Jalan Polisi Istimewa Surabaya.

"Tampak mulai pagi dicek stabil tidak ada perubahan (ibadah Minggu)," ujar Gubernur Soekarwo, saat peninjauan gereja, Minggu (20/5).

Baca juga: Bertambah Satu Lagi Korban Meninggal Bom Surabaya

2. Polda Jatim memperketat pengamanan gereja

Pakde Karwo dan Kapolda Jatim Pantau Gereja Pasca Bom SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Sementara, Irjen Pol Machfud Arifin menuturkan jika aktivitas gereja sudah mulai menggeliat. Ia memastikan kalau semuanya mulai normal kembali. "Kami tadi hanya ngecek anggota di lapangan. Ternyata anggota sudah di lapangan baik dari Polri dan TNI untuk menjaga pengamanan gereja. Semoga ibadah bisa lancar hingga sore dan seterusnya," kata Kapolda Jatim.

3. Banser, Pramuka, dan perguruan silat ikut menjaga keamanan gereja

Pakde Karwo dan Kapolda Jatim Pantau Gereja Pasca Bom SurabayaIDN Times/Ardiansyah Fajar

Dari pantaun IDN Times di sejumlah gereja, pengamanan ibadah minggu untuk umat Kristiani dan Katholik tak hanya polisi dan tentara, tapi juga unsur masyarakat.

Seperti terlihat di Gereja Hati Kudus, terdapat sejumah anggota dari perguruan silat Setia Hati Terate. Selain itu, Gereja Santa Yakobus di kawasa Citraland Surabaya juga terlihat anggota Pramuka dan Banser yang turut mengamankan kelangsungan ibadah.

Teror Bom Surabaya terjadi pada Minggu (13/5) pagi dan meneror tiga gereja sekaligus secara beriringan mulai pukul 06.30 hingga 07.50 WIB, yakni di Gereja Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS).

Akibat ledakan di tiga gereja tersebut, lebih dari 20 orang meninggal dan lebih dari 40 lainnya luka-luka. Hasil penyelidikan kepolisian, ledakan bom bunuh diri ini dilakukan Dita Oeprianto yang melibatkan istri dan keempat anaknya. 

Malam harinya, ledakan bom juga terjadi di rusunawa Sidaoarjo, yang menewaskan pelaku sendiri dan istri serta satu anaknya. 

Sehari berikutnya, Senin (14/5), bom bunuh diri kembali meledak di Markas Polrestabes Surabaya yang menewaskan pelaku dan istri serta kedua anaknya. Setelah diselidiki, ternyata para pelaku terduga teroris masih terkait dalam satu jaringan, yakni kelompok radikal Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang mendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Baca juga: Sebut Bom Surabaya Hanya Rekayasa, Pilot Garuda Dinonaktifkan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya