Sebut Bom Surabaya Hanya Rekayasa, Pilot Garuda Dinonaktifkan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Maskapai nasional Garuda Indonesia bertindak cepat atas temuan salah satu pilotnya berinisial OGT yang diketahui menyebut peristiwa bom di Surabaya hanya rekayasa. Pasalnya, postingan OGT melaluinya media sosial Facebook ini ramai diperbincangkan di media sosial.
1. Pilot tersebut dilarang terbang
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono memastikan pihak Garuda telah menindak tegas pilot tersebut.
"Garuda Indonesia memastikan oknum pilot yang diduga mengeluarkan postingan terkait pemberitaan tertentu mengenai terorisme telah digrounded (dilarang terbang) sejak Jumat (18/5) lalu," ujar Hengki dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/5).
Baca juga: Giri Catur, Sosok Pendiam yang Jadi Korban Bom Gereja
2. Garuda akan menginvestigasi untuk mencari motif OGT
Selanjutnya, kata Hengki, pihaknya akan melakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengetahui motif dan latar belakang OGT berkomentar demikian. Termasuk dugaan bahwa OGT telah menghamili seseorang.
"Investigasi terhadap pilot yang bersangkutan juga akan dilakukan terkait dengan dugaan mengenai hubungannya dengan seorang wanita yang sebelumnya sempat mengemuka di sejumlah postingan sosial media," ujarnya.
3. Pastikan akan menindak tegas
Lebih lanjut, mewakili Garuda Indonesia, Hengki menyampaikan permohonan maafnya dan memastikan OGT akan ditindak tegas jika terbukti bersalah.
Editor’s picks
"Kami pastikan pilot tersebut akan ditindak sesuai kebijakan perusahaan sekiranya ditemukan indikasi terkait perilaku menyimpang atau pelanggaran etika", ungkapnya.
4. Minta karyawan tak sembarang posting di media sosial
Dia juga mengimbau karyawan untuk selalu mengedepankan etika di sosial media khususnya terkait isu-isu mengenai SARA. Apalagi jika akun sosial media mereka turut menampilkan atribut dan identitas perusahaan.
"Kami memiliki kebijakan dan aturan perusahaan terkait koridor publikasi konten-konten sosial media yang dikeluarkan karyawan khususnya pilot dan awak kabin, apalagi mengingat atribut mereka sebagai personel awak pesawat Garuda Indonesia mendapatkan sorotan dari masyarakat luas", tuturnya.
5. OGT bagikan postingan yang menyebut bom Surabaya sebatas rekayasa
Untuk diketahui, media sosial tengah dihebohkan dengan unggahan pilot Garuda Indonesia berinisial OGT. Pasalnya, dia membagikan dan mengomentari status di Facebook mengenai teror bom di Surabaya.
Berikut ini status pengguna Facebook bernama Sofyan yang dibagikan OGT dengan ditambahi komentar "dudududuuuuu":
"Terkuak sudah kebenarannya, media asing lebih jujur daripada media lokal sendiri. Pelaku bom bunuh diri ternyata tidak pernah ke Syuriah, dan pelaku ini dijebak diminta mengantarkan paket ke 3 gereja di Surabaya, supaya lebih cepat sampai ke 3 lokasi karena akan dipakai oleh para jemaat gereja yg akan beribadah di hari minggu itu. Maka anaknya si ibu ini juga ikut mengantar ke lokasi yang berbeda, tapi ternyata dari belakang ada algojo yang sudah siap memencet remot kontrol untuk meledakkan bom di lokasi-lokasi tersebut, begitu pula Bom yang meledak di Mapolres Surabaya, yang membawa Bom adalah seorang tukan ojek yang diminta membawa paket ke Mapolres tersebut dengan upah 100rbu. Sungguh cara yang BIADAB hanya demi Hausnya kekuasaan, Muslim yang menjadi kambing hitam."
Alhasil, OGT menjadi perbicangan. Polemiknya menyebar hingga masalah pribadinya yang diduga OGT enggan bertanggung jawab telah menghamili seorang wanita dan memaksa mengugurkan kandungannya.
Baca juga: Menantu Hatta Rajasa Meninggal di Tokyo