Bertambah Satu Lagi Korban Meninggal Bom Surabaya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Surabaya, IDN Times - Rentetan tragedi teror yang terjadi di Surabaya sejak Minggu (13/5) telah memakan banyak korban. Pada Jumat (18/5) bertambah satu lagi korban meninggal dunia akibat ledakan bom yang terjadi di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya. Korban bernama Giri Catur Sungkowo (48) merupakan sekuriti gereja.
1. Sempat mendapat perawatan intesif
Sebelum meninggal dunia, Giri sempat mendapatkan perawatan intesif di RSUD dr Soetomo selama 6 hari. Berdasarkan keterangan Humas RSUD dr Soetomo dr Pesta Parulian, korban mendapatkan luka bakar yang cukup parah yaitu 77% luas permukaan tubuh.
"Sudah ada penanganan berupa tahap pencucian dan perawatan luka bakar dua kali di kamar operasi," terangnya.
Namun nahas, korban menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (18/5) sekitar pukul 20.30 WIB.
"Korban mengalami luka bakar yang luas, trauma ledak, dan sepsis," jelas Pesta ketika ditanya penyebab meninggalnya Giri.
2. Jenazah langsung diserahkan ke pihak keluarga
Berbeda dengan jenazah korban ledakan bom yang lain, jasad Giri langsung diserahkan ke pihak keluarga di RSUD dr Soetomo tanpa menuju ke Ruang Jenazah RS Bhayangkara.
Setelah melalui proses pemandian, jenazah akhirnya diserahkan ke pihak keluarga sekitar pukul 23.30 WIB yang berada di rumah duka Pulosari III M / no 3.
3. Korban merupakan sekuriti gereja
Giri merupakan salah satu sekuriti yang sedang bertugas di GPPS Arjuno ketika tragedi ledakan bom terjadi. Berdasar keterangan kerabat salah satu korban meninggal lain, Agus, Giri sempat menghampiri mobil minibus yang menabrak gerbang depan gereja. Namun ketika dihampiri, mobil yang dikendarai Dita tersebut meledak sehingga memakan banyak korban jiwa dan luka-luka.