Gelar Pilkada Serentak, Jokowi: Indonesia Harus Bangga

TNI dan Polri diminta untuk merangkul semua elemen masyarakat

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memberikan pengarahan kepada TNI dan Polri menjelang digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak pada Juni 2018. Pengarahan ini disampaikan Jokowi saat rapat Pimpinan TNI dan Polri yang digelar Selasa (23/1).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan Indonesia semestinya bangga telah berhasil melaksanakan pilkada serentak beberapa kali. Apalagi proses pelaksanaan pilkada berjalan dengan lancar dan tertib.

"Kita patut berbangga sebagai bangsa Indonesia telah beberapa kali menyelenggarakan pemilu, baik lembaga legeslatif, gubernur dan bupati, serta wali kota, secara demokratis, aman dan tertib," kata Jokowi di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (23/1).

Rapat yang diikuti 359 perwira tinggi TNI dan Polri ini berlangsung tertutup. Presiden tak menjelaskan banyak terkait bagaimana dan apa saja arahannya di dalam rapat. Dia menyerahkan kepada Panglima Hadi dan Kapolri Tito untuk menjelaskan lebih lanjut.

1. TNI-Polri harus menjaga netralitas

Gelar Pilkada Serentak, Jokowi: Indonesia Harus BanggaIDN Times/Akhmad Mustaqim

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menjelaskan, saat rapat Presiden Jokowi berharap TNI dan Polri menjaga netralitas mereka di Pilkada nanti. Dari mulai Pilkada serentak 2018 dan pemilihan presiden 2019.

"Pesan Bapak Presiden adalah TNI untuk menjaga netralitas dalam pelaksanaan Pilkada 2018 dan tahapan Pemilu 2019," kata Panglima Hadi.

Presiden juga berharap agar semua tahapan Pilkada dan Pemilu bisa berjalan aman, lancar dan tidak ada permasalahan yang berarti sehingga akan mendukung dan memengaruhi proses pembangunan yang saat ini sedang berjalan.

Baca juga: Pilkada 2018: 10 Juta Pemilih Pemula Terancam Tak Bisa Memilih

2. TNI-Polri diminta petakan daerah rawan konflik

Gelar Pilkada Serentak, Jokowi: Indonesia Harus BanggaIDN Times/Akhmad Mustaqim

Sementara Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan jika Presiden Jokowi meminta Polri untuk memetakan sejumlah daerah yang rawan konflik menjelang Pilkada 2018. Termasuk seberapa tinggi tingkat kerawanannya.

"Beliau juga memerintahkan agar TNI dan Polri memetakan potensi konflik dari 171 wilayah di mana yang kira-kira rawan kemudian melihat tingkat kerawanannya seperti apa," ujarnya.

3. TNI-Polri harus merangkul semua

Gelar Pilkada Serentak, Jokowi: Indonesia Harus BanggaIDN Times/Akhmad Mustaqim

TNI dan Polri juga diminta merangkul semua elemen masyarakat. Kepolisian tidak boleh bersifat eksklusif. Hal itu diperlukan mengingat jelang pelaksanaan Pilkada situasi politik akan memanas.

"Semua dirangkul untuk mendinginkan suasana dan situasi politik yang cenderung akan memanas," ujar Tito.

4. Presiden meminta upaya persuasif 

Gelar Pilkada Serentak, Jokowi: Indonesia Harus BanggaIDN Times/Akhmad Mustaqim

Apabila tercium gelagat akan terjadi konflik, TNI-Polri diminta tetap melakukan upaya persuasif untuk menyelesaikan konflik. Sehingga konflik akan diselesaikan sebelum melebar ke mana-mana.

"Beliau minta untuk melakukan langkah-langkah persuasif untuk menyelesaikan potensi konflik dibanding dengan cara-cara responsif represif. Jadi proaktif dan menyelesaikannya sebelum potensi konflik berkembang," ujar Tito. 

Baca juga: Pilkada 2018: Jokowi Minta TNI-Polri Petakan Daerah Rawan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya