Serangan di Suriah, Badan Senjata Kimia Turun Tangan

Medis di lapangan menyebut serangan itu menewaskan 85 orang dan melukai lebih dari 1.200 lainnya...

The Hague, IDN Times - Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) mulai mengambil sikap terkait dugaan adanya serangan mematikan di Douma, Suriah, yang terjadi pada akhir pekan lalu. Dikutip dari Al Jazeera, petugas medis di lapangan menyebut ada lebih dari 85 orang tewas dan 1.200 lainnya terluka akibat serangan itu.

1. Mereka akan mulai melakukan investigasi pada 14 April

Serangan di Suriah, Badan Senjata Kimia Turun TanganANTARA FOTO/REUTERS/Omar Sanadiki

"Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) mengonfirmasi bahwa Tim Pencari Fakta (FFM) sedang dalam perjalanan menuju Suriah dan akan mulai bekerja pada Sabtu, 14 April 2018," tulis OPCW dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada Kamis (12/4).

Menurut kantor berita SANA yang berlokasi di Damaskus, pemerintah Suriah sendiri mengatakan siap untuk bekerja sama dengan OPCW. SANA mengutip pernyataan Duta Besar Suriah untuk PBB yang menyebut FFM akan tiba di negaranya dalam waktu 24 jam, terhitung sejak hari Kamis.

Baca juga: Trump Ancam Rusia Lewat Twitter soal Suriah, Ini Balasan Kremlin

2. Pentagon meyakini ada serangan senjata kimia, tapi Rusia membantahnya

Serangan di Suriah, Badan Senjata Kimia Turun TanganANTARA FOTO/Bozoglu/Pool via REUTERS

Dilansir dari Politico, Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis mengatakan kepada Kongres bahwa ia yakin rezim Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia untuk menyerang Douma. Mattis juga menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari bukti aktual untuk mendukung keyakinan itu.

Menteri Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, membantah tudingan adanya penggunaan senjata kimia dan bahwa pemerintahnya terlibat di dalamnya. Rusia sendiri merupakan kawan dekat Suriah dan menjalin kerja sama dengan Bashar al-Assad dalam berbagai serangan untuk meruntuhkan kekuatan kelompok pemberontak.

3. Amerika Serikat belum memutuskan akan menyerang Suriah

Serangan di Suriah, Badan Senjata Kimia Turun TanganANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria

Zakharova sendiri menegaskan bahwa tudingan penggunaan senjata kimia tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan serangan militer ke Suriah. Komentar Zakharova diyakini untuk merespons cuitan Donald Trump yang menyebut rudal Amerika Serikat segera mendarat di Suriah meski Rusia berniat untuk menepisnya.

Meski cuitan Trump mengindikasikan Amerika Serikat siap untuk mengambil langkah militer, tapi Mattis mengatakan bahwa pemerintah belum mengambil keputusan apapun. Anggota Kongres dari Partai Demokrat, Adam Smith, mengingatkan kepada Matis bahwa "sulit untuk menemukan justifikasi legal untuk serangan militer ke Suriah tanpa persetujuan Kongres".

Baca juga: PBB Ingatkan Eskalasi Konflik Suriah Bisa di Luar Kendali

Topik:

Berita Terkini Lainnya