Pemerintah Nigeria Belum Temukan 110 Siswi yang Diculik Boko Haram

Ini bukan pertama kalinya kelompok radikal itu melakukan penculikan.

Dapchi, IDN Times - Sebanyak 110 siswi di Nigeria diyakini menjadi korban penculikan kelompok radikal Boko Haram. Meski sudah seminggu berlalu, mereka masih belum ditemukan. Pemerintah Nigeria sendiri telah menugaskan pasukan militer untuk melakukan pencarian.

1. Presiden Nigeria menyebutnya sebagai "bencana nasional"

Pemerintah Nigeria Belum Temukan 110 Siswi yang Diculik Boko Haram AFP/Aminu Abubakar

Dilansir dari BBC, para pelajar perempuan yang berjumlah ratusan itu hilang setelah beberapa anggota kelompok jihad menggerebek sekolah mereka pada 19 Februari lalu. Keluarga dan publik mengungkapkan kemarahannya mereka kepada pemerintah.

Awalnya, pemerintah membantah terjadi penculikan dan menyebut mereka bersembunyi ketika serangan terjadi. Namun, pemerintah akhirnya membenarkan mereka telah diculik. Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, mengungkapkan permintaan maaf kepada para orang tua dari siswi-siswi tersebut. Ia juga menyatakan tragedi penculikan itu sebagai sebuah "bencana nasional".

Baca juga: Suami Diusir, Irak Tahan Anak dan Istri Teroris ISIS

2. Sebelumnya, Boko Haram juga menculik ratusan pelajar perempuan

Pemerintah Nigeria Belum Temukan 110 Siswi yang Diculik Boko HaramAFP/Aminu Abubakar

Pada April 2014 lalu ada 276 siswi dari sebuah sekolah di Chibok yang diculik oleh Boko Haram. Dilaporkan The Guardian, mayoritas dari gadis-gadis malang yang diculik itu beragama Kristen. Mereka dipaksa untuk menikah dengan penculik dan melahirkan anak mereka di hutan terpencil.

Ada juga kekhawatiran bahwa banyak dari mereka yang dipaksa menjadi pelaku bom bunuh diri. Penculikan tersebut sempat menyita perhatian dunia dengan sejumlah nama-nama terkenal mempopulerkan tagar #BringBackOurGirls atau "bawa kembali anak-anak perempuan kami".

Baru tiga tahun setelahnya, tepatnya pada Mei 2017 lalu, sebanyak 82 anak dibebaskan setelah negosiasi alot dengan pemerintah. Negosiasi itu dibantu oleh pemerintah Swiss serta Palang Merah Internasional.

3. Nigeria berjuang melawan ekstremisme yang disebarkan oleh Boko Haram

Pemerintah Nigeria Belum Temukan 110 Siswi yang Diculik Boko HaramAFP/Aminu Abubakar

Boko Haram dibentuk oleh ulama bernama Mohammad Yusuf di Maiduguri, Nigeria bagian utara, pada 2002. Nama Boko Haram sendiri merupakan kombinasi antara bahasa lokal "boko" yang berarti "pendidikan Barat" dan bahasa Arab "haram" yang artinya "dosa" atau "terlarang". 

Kelompok itu meyakini bahwa dalam ajaran Islam murni, Muslim dilarang untuk menerima pendidikan sekuler. Mereka juga percaya nilai-nilai Barat seperti demokrasi tidak sesuai dengan Islam. Bagi anggota Boko Haram, pemerintah Nigeria selama ini merupakan para kafir yang harus ditentang.

Pemerintah Nigeria Belum Temukan 110 Siswi yang Diculik Boko HaramAFP/Aminu Abubakar

Selama bertahun-tahun pemerintah Nigeria berjuang untuk mengikis keberadaan mereka. Dikutip dari Reuters, pada 2017 lalu pemerintah memutuskan untuk menggunakan profit dari produksi minyak sebesar lebih dari Rp 31 triliun untuk memerangi Boko Haram.

"Uang itu akan mendanai segala kebutuhan termasuk pembelian perlengkapan, pelatihan personel militer serta keperluan logistik," kata salah satu pejabat pemerintah. Boko Haram juga pernah berafiliasi dengan kelompok teroris ISIS untuk mendirikan khilafah. Perebutan kekuasaan di tubuh Boko Haram menyebabkan grup itu tak lagi bekerja sama dengan ISIS.

Baca juga: Tertipu ISIS, Keluarga Asal Indonesia Terjebak Perang Suriah

Topik:

Berita Terkini Lainnya