George Soros: Eksploitasi oleh Facebook dan Google Rugikan Masyarakat

Media sosial mempengaruhi pola pikir pengguna dan berbahaya untuk demokrasi.

Davos, IDN Times - Salah satu orang terkaya di dunia, George Soros, menjadi pembicara di World Economic Forum yang diselenggarakan di Davos pada Kamis (25/1). Dalam pidatonya, Soros menyoroti tentang pengaruh raksasa IT dunia, Google dan Facebook, terhadap masyarakat dan demokrasi.

1. Google dan Facebook menunjukkan perilaku monopolistik

George Soros: Eksploitasi oleh Facebook dan Google Rugikan Masyarakatinstagram.com/georgesoros

Perusahaan IT dunia, menurut Soros, tengah bangkit dan menunjukkan perilaku monopolistik. Soros secara terbuka mengkritik dua raksasa IT dunia, Google dan Facebook. Keduanya dianggap sudah menginfiltrasi kehidupan masyarakat dengan cara yang tak pernah terjadi sebelumnya. 

"Perusahaan-perusahaan itu sering memainkan peran inovatif dan membebaskan. Namun, seiring dengan berkembangnya Facebook dan Google ke arah monopoli kuat, mereka justru menghambat inovasi, dan menyebabkan beragam masalah yang kita mulai sadari," kata Soros, sesuai dengan isi transkrip yang diunggah ke situs pribadinya.

Baca juga: Facebook Penuh Masalah, Mark Zuckerberg Minta Maaf

2. Kedua perusahaan mampu mempengaruhi pola pikir masyarakat

George Soros: Eksploitasi oleh Facebook dan Google Rugikan Masyarakatinstagram.com/georgesoros

Soros menyamakan media sosial seperti Facebook dengan perusahaan tambang dan minyak. Mereka mengeksploitasi lingkungan untuk memperoleh keuntungan. "Perusahaan tambang dan minyak mengeksploitasi lingkungan fisik; perusahaan media sosial mengeksploitasi lingkungan sosial," ucapnya.

Situasi ini membahayakan bagi masyarakat karena mereka bisa mempengaruhi bagaimana orang berpikir dan berperilaku tanpa menyadarinya. Akibatnya, kata Soros, hal ini akan mengancam demokrasi, terutama terhadap integritas pemilihan umum".

3. Media sosial mengeksploitasi data pengguna untuk iklan demi profit

George Soros: Eksploitasi oleh Facebook dan Google Rugikan Masyarakatinstagram.com/google

"Facebook dan Google secara efektif mengontrol lebih dari seluruh pendapatan iklan di internet," ujarnya. Dengan perilaku monopolistik dan keinginan besar untuk mendapat profit, keduanya perlu memperluas jaringan dan meningkatkan perhatian pengguna.

Soros melihat caranya adalah dengan menyediakan pengguna dengan sebuah wadah yang nyaman. Ketika sudah kecanduan, raksasa IT dunia akan memanipulasi perhatian mereka dan mengarahkan ke tujuan-tujuan komersial tertentu.

Ia menilai bahwa model bisnis media sosial yang berbasis iklan, dikombinasikan dengan ketergantungan masyarakat kepada mereka, menciptakan sebuah hubungan tak sehat. Perusahaan IT akhirnya menjual produk dan layanan secara langsung kepada pengguna.

Kemudian, mereka disebut mengeksploitasi data yang mereka kontrol untuk distribusi iklan sesuai dengan perilaku pengguna di internet. Dengan meningkatnya peran media sosial, pengiklan tak punya banyak pilihan lain selain menuruti regulasi mereka.

Di sisi lain, tak ada regulasi untuk media sosial, padahal dengan perilaku monopolistik membuat mereka barang publik dan seharusnya menjadi subyek dari aturan yang lebih ketat demi adanya akses yang lebih setara dan terbuka serta mampu menjaga kompetisi dan inovasi.

4. Soros khawatir pemerintah yang otoriter memanfaatkan media sosial untuk mengawasi dan menekan masyarakat

George Soros: Eksploitasi oleh Facebook dan Google Rugikan Masyarakatinstagram.com/facebook

Dari sekian banyak masalah yang diciptakan media sosial, Soros meyakini bahaya yang lebih besar sedang mengancam. "Bisa jadi akan ada aliansi antara negara-negara otoriter dan perusahaan IT besar, kaya data yang melakukan monopoli," kata Soros. Jika ini terjadi, maka akan ada gabungan sistem mata-mata korporasi yang masih baru dan sistem sistem mata-mata pemerintah yang sudah maju.

Ia khawatir ini akan lebih buruk dari situasi dalam novel fiksi distopian karangan Aldous Huxley atau George Orwell karena ada kontrol web secara total. Ia pun memprediksi bahwa Rusia dan Tiongkok sangat mungkin untuk mencita-citakan kondisi tersebut.

Meski begitu, kata dia, hanya masalah waktu sebelum dominasi global perusahaan monopoli IT Amerika Serikat berakhir. "Dan Davos adalah tempat yang baik untuk mengumumkan bahwa itu hanya tinggal menghitung hari."

Baca juga: Demi Profit, Facebook Terima Iklan Untuk "Pembenci Yahudi"

Topik:

Berita Terkini Lainnya