Dwarf Kingdom, Taman Bermain Khusus Manusia Kerdil

Pengunjung membayar Rp 200 ribu untuk bisa menyaksikan mereka.

Ada sebuah taman bermain bernama Dwarf Kingdom atau Kerajaan Manusia Kerdil di Kunming, Tiongkok. Hal yang membuatnya terbilang cukup berbeda dengan berbagai taman bermain ternama di dunia adalah karena Dwarf Kingdom mempertontonkan para manusia kerdil.

Jumlah mereka yang menjadi staf di sana sekitar 100 orang dan mereka semua berkewarganegaraan Tiongkok. Usia mereka pun beragam, yakni, mulai 19 hingga 49 tahun. Mereka tinggal di asrama yang disediakan pengelola yang berlokasi di dalam taman bermain tersebut.

Dwarf Kingdom tak banyak menarik pengunjung.

Dwarf Kingdom, Taman Bermain Khusus Manusia KerdilSanne de Wilde via The Guardian

Dwarf Kingdom dibangun pada 2009 oleh pengusaha real estate Tiongkok bernama Chen Mingjing. Mereka perlu membayar Rp 200 ribu untuk bertemu dengan para manusia kerdil yang memakai beragam kostum di Dwarf Kingdom.

Hanya saja, menurut laporan CNN, taman bermain ini kini jarang diminati oleh para pengunjung.  Tak perlu ada atraksi aneh-aneh yang dilakukan oleh staf Dwarf Kingdom. Mereka cukup tampil dalam sebuah pertunjukan, misalnya yang bercerita tentang Swan Lake.

Bahkan, Cheng Mingjing berkata kepada ABC News bahwa hanya ada tiga persyaratan yang harus dipenuhi mereka yang ingin menjadi staf.  "Tak memiliki penyakit menular, tak berusia lebih dari 50 tahun dan tak lebih tinggi dari tiga kaki (90 cm) atau empat kaki (120 cm)," ujarnya.

Banyak pihak mengkritik Dwarf Kingdom.

Dwarf Kingdom, Taman Bermain Khusus Manusia KerdilSanne de Wilde via The Guardian

Meski Mingjing mengaku memiliki niat baik untuk membantu para manusia bertubuh kecil, tapi Dwarf Kingdom sendiri menerima berbagai kritikan. Misalnya, kritikan datang dari aktor Amerika bernama Warwick Davis yang juga memiliki tubuh kerdil.

Davis yang memerankan Profesor Filius Flitwick dalam film Harry Potter berkata,"Ini seperti kembali ke hari di mana pertunjukan orang-orang aneh saat populer, ya? Maksudku, mereka semua ada di dalam sana bersama dan kamu akan memandangi mereka dengan tatapan merendahkan."

Gary Arnold dari support group untuk manusia kerdil yang berbasis di California, Amerika Serikat, menilai Dwarf Kingdom itu sangat buruk. "Apa yang membedakannya dengan kebun binatang?," ucapnya kepada The New York Times. Menurut Arnold, istilah "kerdil" juga menyinggung beberapa orang dan mereka lebih memilih menyebut "orang dengan tubuh pendek".

Baca Juga: Dianggap Hoax, Ini Pembelaan Bupati Boyolali Soal Disneyland

Stigma terhadap mereka menyulitkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dwarf Kingdom, Taman Bermain Khusus Manusia KerdilSanne de Wilde via The Guardian

Pada awalnya tawaran untuk bekerja di Dwarf Kingdom terlihat sangat menggiurkan. Namun, seiring berjalannya waktu, persoalan finansial kembali terjadi. Walau pengelola menyediakan asrama, tapi gaji di Dwarf Kingdom ternyata juga tak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

"Orang-orang seperti kami harus menabung untuk masa depan," kata Yang Qianjun, mantan staf Dwarf Kingdom, kepada CNN. "Uang akan kami habiskan di hari kami menerimanya untuk keperluan sehari-hari. Kami tak bisa menabung sama sekali," tambahnya.

Tak banyak lapangan pekerjaan yang tersedia untuk mereka. Stigma yang melekat pada orang bertubuh kerdil juga menambah sulit mendapatkan mata pencaharian. Mereka dianggap merupakan penyandang cacat sehingga tak mungkin berfungsi layaknya orang normal.

"Di dunia luar, orang-orang melihatku dengan cara berbeda, seperti aku ini seorang monster," kata salah satu staf bernama Li Jia. "Ketika kami pergi ke luar, kami akan diejek. Ini sangat melukai rasa percaya diri kami," ucap salah satu penampil di Dwarf Kingdom.

Baca Juga: [INFOGRAFIS] Tumbuh dan Suburnya Perilaku Bullying

Topik:

Berita Terkini Lainnya