Rusia Akan Larang Tentaranya Berfoto Selfie

Mengunggah foto ke media sosial bisa berdampak terhadap keamanan negara

Kementerian Pertahanan Rusia merancang Undang-undang yang berisi larangan mengunggah selfie bagi para tentara profesional dan personel militer yang bertugas. Alasan keamanan menjadi pertimbangan di balik rencana tersebut.

Beberapa informasi penting terungkap dari media sosial.

Rusia Akan Larang Tentaranya Berfoto SelfieANTARA FOTO/Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremin via REUTERS

Rancangan Undang-undang yang sedang disiapkan pemerintah menyebutkan bahwa foto, video dan material lain yang diunggah ke internet bisa mengungkap detil-detil militer yang berpotensi dimanfaatkan oleh pihak musuh. Geolokasi otomatis dari media sosial rupanya bisa memberitahu di mana mereka sedang berada.

BBC mencontohkan ketika seorang tentara Rusia dengan bangga memamerkan foto dengan caption yang menunjukkan rasa bangga telah meluncurkan roket dengan target pemberontak Rusia di Ukraina pada Juli 2014. Jurnalis saja bisa melacak foto tersebut, maka kemungkinan besar pihak militer atau siapapun dengan kapasitas mumpuni juga mampu melakukannya.

Reporter VICE juga ternyata bisa mengetahui peran militer dalam konflik di Ukraina melalui sejumlah unggahan di media sosial. Sementara itu, tim investigasi Bellingcat, mengungkap bahwa unggahan media sosial oleh tentara Rusia bisa mengonfirmasi berapa jumlah kematian di kubu mereka saat bertikai di Ukraina bagian timur.

Baca juga: Dilarang Trump Masuk Militer, Tentara Transgender Buka Suara

Pihak militer pada umumnya belum memahami implikasi media sosial.

Rusia Akan Larang Tentaranya Berfoto SelfieANTARA FOTO/REUTERS/Sergei Karpukhin

Economic and Social Research Council (ESRC) yang berbasis di Inggris mempublikasikan sebuah studi yang fokus pada penggunaan media sosial di kalangan angkatan bersenjata. ESRC mengusulkan agar para staf senior militer dan pembuat kebijakan mengidentifikasi risiko dan manfaat dari media sosial.

Sebab, menurut ESRC, tak bisa dipungkiri bahwa ada tentara yang mengandalkan media sosial untuk berkomunikasi dengan keluarga dan sahabat. Namun, ESRC juga tak memungkiri bahwa media sosial juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental para anggota militer yang merasa terisolasi.

Jalan tengahnya bisa beragam. Contohnya, prinsip-prinsip bermedia sosial bisa diajarkan kepada tentara layaknya mereka belajar latihan dasar militer. Pemerintah juga bisa menyediakan dukungan infrastruktur teknis agar pemanfaatan media sosial tidak mengancam keamanan negara.

Baca juga: Lagi Ngehits di Irak, Tentara Menyiarkan Perang Melalui Facebook Live

Topik:

Berita Terkini Lainnya