Ada Besi Motor Harley Davidson dalam Minuman Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Obsesi manusia memang beragam. Uwe Ehinger, misalnya. Ia mengaku sangat tergila-gila dengan motor Harley Davidson sejak usia 17 tahun. Dia mengaku sudah terjangkit sebuah "demam" yang tak bisa disembuhkan: demam Harley. Saking cintanya kepada kendaraan berharga ratusan juta rupiah tersebut, Ehinger punya ide gila untuk menghormatinya.
Ia memproduksi The Archaeologist.
Seperti dijelaskan dalam situs resminya, The Archaelogist bukanlah minuman beralkohol sembarangan. Pasalnya, dalam setiap botol yang diproduksi, Ehinger memasukkan satu bagian besi dari motor Harley Davidson klasik yang sangat disayanginya.
Ehinger yang bangga akan produknya menjulukinya sebagai "gin pertama dengan semangat Harley Davidson yang sebenarnya". The Archaelogist sendiri adalah julukannya di jalanan ketika mengendarai motor kesayangannya.
Baca Juga: Penyiar Iran Dihujat karena Tak Berhijab dan Minum Bir
Besi-besi itu adalah bagian dari Harley Davidson yang sudah tua.
Editor’s picks
Agar sejalan dengan kesan macho yang dimiliki oleh Harley Davidson, nama varian The Archaelogist pun terdengar garang, yakni, Flathead, Knucklehead dan Panhead. Besi yang dipilihnya juga sesuai dengan nama varian tersebut.
Contohnya, untuk Flathead, Ehinger memasukkan bagian besi Harley Davidson Flathead yang diproduksi pada 1939. Ia menemukan rongsokannya di sebuah desa di Meksiko. Kemudian, untuk varian Knucklehead, Ehinger menyertakan besi Harley Davidson Knucklehead tahun 1947.
Ia mendapatkannya di sebuah rumah di Santiago, Chile. Begitu juga Panhead. Ehinger mengambil besi dari Harley Davidson Panhead tahun 1962 yang ia peroleh di Seoul, Korea Selatan. Harganya pun tak main-main.
Seperti Harley Davidson yang terhitung mahal, harga The Archaeologist pun bisa membuat orang biasa mengernyitkan dahi. Satu botol Flathead dihargai Rp 17,3 juta. Sementara Knucklehead dan Panhead masing-masing bisa dibawa pulang dengan harga Rp 15,7 juta dan Rp 14,1 juta.
Menurut Ehinger, konsumen tak perlu khawatir akan efek besi di dalam botol minuman tersebut. Ia menegaskan bahwa besi-besi tersebut sudah dilindungi dengan sejenis pembungkus makanan yang aman.
Baca Juga: Selandia Baru Wacanakan Larangan Jual Alkohol