WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju?

Cara yang sama untuk menurunkan konsumsi tembakau

Guna memperingati Hari Obesitas Sedunia, Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) mendorong sejumlah negara untuk meningkatkan pajak minuman manis.

Dilansir New York Times, (12/10), kenaikan pajak yang diikuti kenaikan harga jual sebesar 20 persen tersebut dinilai dapat menurunkan konsumsi minuman mengandung gula tinggi. Hal ini terlihat seperti minuman bersoda, minuman olahraga, bahkan jus buah kemasan.

WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju? Yuri Cortez/Agence France-Presse/Getty Images via nytimes.com

Baca Juga: Pavel Nedved Menyesal Tak Gabung Manchester United, Apa Alasannya?

Cara yang sama, yaitu menaikkan pajak juga sudah dilakukan di beberapa negara untuk menurunkan konsumsi gula. Dengan begitu, kebijakan pajak membantu memerangi obesitas, diabetes, dan kerusakan gigi. Selain menekan konsumsi gula yang bermanfaat bagi kesehatan, kebijakan kenaikan pajak juga meningkatkan pendapatan lebih bagi pemerintah untuk membayar pelayanan kesehatan.

Kebijakan pajak adalah alat yang sangat penting dan efektif.

WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju? vfa-patientenportal.de

Dr Douglas Bettcher, Kepala Departemen Pencegahan Penyakit Tidak Menular WHO mengatakan konsumsi gula, termasuk produk-produk seperti minuman manis, merupakan faktor utama dalam peningkatan obesitas dan diabetes secara global.

Kepala Departemen GIzi dan Kesehatan WHO, Dr Francesco Branca juga menambahkan bahwa kebijakan pajak merupakan kendali penting untuk mengurangi konsumsi minuman manis.

WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju? Johan Ordone/Kompas.com

Dalam catatan WHO, jumlah penderita obesitas di seluruh dunia meningkat lebih dari dua kali lipat tahun 2014. Hal ini tentunya berbeda dibandingkan pada 1980 dan 2014. Hampir 40 persen orang di seluruh dunia mengalami kelebihan berat badan.

Orang yang obesitas tidak hanya berisiko terkena diabetes, tetapi juga jantung dan stroke. Pencegahan masalah obesitas ini pun harus dilakukan sejak masa kanak-kanak. Selain itu, WHO juga merekomendasikan subsidi untuk menurunkan harga buah-buahan segar dan sayuran agar meningkatkan konsumsi makanan sehat tersebut.

Semua negara bisa menerapkan saran WHO ini.

WHO Dorong Kenaikan Pajak Bagi Minuman Manis, Apa Kamu Setuju? skotcher.com

Saran WHO ini muncul setelah semakin banyak negara yang mempertimbangkan cara fiskal untuk mengurangi pembelian minuman kemasan. Hal itu seperti cola, lemonade, dan minuman ringan bergula lainnya. Minuman-minuman tersebut telah menjadi biang keladi utama krisis obesitas dan berat badan berlebih. WHO mengatakan akan terus melakukan kampanye di negara-negara industri minuman kemasan, contohnya adalah di Kolombia.

WHO mengklaim bahwa pajak gula telah terbukti menurunkan penjualan dan konsumsi minuman ringan. Penduduk jadi lebih sedikit mengonsumsi minuman gula, kalori, dan mengurangi risiko gigi busuk.

WHO mengatakan semua orang sebenarnya tidak perlu tambahan gula dalam pola makan mereka. Panduan makan menyebut seharusnya konsumsi gula tidak lebih dari 10 persen dari energi yang dibutuhkan. Disarankan gula hanya lima persen.

Pajak gula saat ini diterapkan di Inggris. Negara lain yang memulai pendekatan tersebut di antaranya Filipina dan Afrika Selatan. Meksiko pun telah berhasil mengurangi penjualan dan konsumsi meski masih dalam level rendah sekitar 10 persen.

Baca Juga: Setiap Hari Lebih dari 700 Juta Orang di 50 Negara Alami Kelaparan!

Topik:

Berita Terkini Lainnya