Selain untuk Ibadah, Ini yang Diinginkan Anies dari Masjid

Harus dimanfaatkan secara optimal

Jakarta, IDN Times - Selain meresmikan sistem pembayaran elektronik di Pasar Mayestik, Selasa (19/12). Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, juga meresmikan Masjid Darussa'adah di lantai P4 Gedung Mayestik yang telah selesai direnovasi.

Dalam sambutannya orang nomor satu di DKI itu mengapresiasi kerja pihak-pihak terkait dalam menuntaskan renovasi masjid.

"Setiap kali kita menyaksikan sebuah renovasi dituntaskan, maka sebenarnya kita sedang melihat sebuah contoh Amal Jariah dari orang-orang yang bekerja tak nampak di permukaan," katanya.

Baca juga: Sambut Era Digital, Pasar Mayestik Jadi Prototype Tempat Transaksi Kekinian

Nantinya, Anies ingin agar masjid di atap Pasar Mayestik itu tidak hanya digunakan untuk ibadah. Yuk simak penjelasan Anies.

1. Menjadi pusat kegiatan masyarakat

Selain untuk Ibadah, Ini yang Diinginkan Anies dari MasjidANTARAFOTO/Prasetia Fauzani

Peningkatan kualitas ibadah dinilai menjadi keharusan usai masjid direnovasi. Namun, dirinya juga ingin agar masjid menjadi pusat kegiatan masyarakat.

"Setelah direnovasi, maka akan lebih makmur masjidnya. Bukan saja lebih khusyuk, tapi masjidnya menjadi pusat kegiatan bagi masyarakat. Saya berharap bisa juga dimanfaatkan untuk kegiatan sosial bagi semua yang berkarya di komplek pasar ini," jelas Anies.

2. Menjadi sarana silaturahmi

Selain untuk Ibadah, Ini yang Diinginkan Anies dari MasjidANTARAFOTO/Rivan Awal Lingga

Mantan Menteri Pendidikan itu juga ingin masjid tidak hanya ramai ketika shalat Jumat dan shalat lima waktu. Di selang kekosongan masjid, ia ingin agar tempat ibadah tersebut menjadi media silaturahmi.

"Kita juga berharap ini akan bisa meningkatkan kegiatan, konsekuensinya akan muncul silaturahmi. Kenapa di masjid? Karena kalau di bawah, lintas lantai dan lintas blok belum tentu ketemu," tambahnya.

3. Sebagai simbol ukhuwah Islamiyah

Selain untuk Ibadah, Ini yang Diinginkan Anies dari MasjidANTARAFOTO/Syifa Yulinnas

Kemudian, pria yang menjabat sebagai Gubernur DKI sejak 2017 itu juga menjelaskan kelebihan masjid sebagai sarana interaksi yang sangat intens.

"Masjid didirikan di sebuah tempat yang interaksi sosialnya tinggi (di pasar). Karena kekuatan pasar tradisional adalah interaksi melalui proses tawar menawar. InsyaAllah masjid ini menjadi simbol ukhuwah Islamiyah," pangkasnya di Masjis Darussa'adah.

Baca juga: 4 Hal Ini yang jadi Perhatian Serius Wakil Gubernur DKI Jakarta Saat Momen Pergantian Tahun

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya