Penghina Jokowi dan Pendukungnya Ternyata Mantan Napi Narkoba

Penghina Jokowi memiliki air softgun di mobilnya

Jakarta, IDN Times - Arseto Suryoadji, pelaku tindak pidana ujaran kebencian dan kebohongan, ternyata memiliki rekam jejak penggunaan narkoba.

Arseto diamankan Subdit Cyber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Rabu 28 Maret 2018 sekitar pukul 14.35 WIB.

1. Polisi melakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti narkoba 

Penghina Jokowi dan Pendukungnya Ternyata Mantan Napi NarkobaIDN Times/Vanny El Rahman

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Argo Yuwono, mengatakan penangkapan pelaku yang melibatkan Ditipidsiber Bareskrim bersama Ditnarkoba Polda Metro Jaya dilakukan di Tanah Abang, Jakarta Pusat. Polisi melakukan penggeledahan untuk mencari barang bukti narkoba. 

"Melakukan penggeledahan badan dan kendaraan yang dipakai. Penggeledahan juga melibatkan Direktorat Tipidsiber Bareskrim dan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya untuk mencari dugaan adanya kepemilikan narkotika," kata Argo melalui keterangan tertulis, Rabu (28/3) malam.

Baca juga: PDIP Gandeng Yenny Wahid Cegah Ujaran Kebencian Selama Pilkada

2. Pelaku pernah ditahan 10 bulan karena kasus sabu pada 2008

Penghina Jokowi dan Pendukungnya Ternyata Mantan Napi NarkobaIDN Times/Vanny El Rahman

Polisi berpangkat melati tiga ini menyebutkan, Arseto sebelumnya pernah mendekam di balik jeruji besi, karena terbukti menyalahgunakan narkoba jenis sabu pada 2008.

"Yang bersangkutan pernah dipenjara 10 bulan karena penyalahgunaan psikotropika," kata Argo.

3. Pelaku memiliki air softgun di dalam mobil

Penghina Jokowi dan Pendukungnya Ternyata Mantan Napi NarkobaIDN Times/Vanny El Rahman

Argo juga mengatakan saat penangkapan Arseto, polisi menemukan satu pucuk air softgun di dalam mobilnya.

"Hasil dari penggeledahan kendaraan jenis Mercedes Benz C230 warna putih, ditemukan satu pucuk senjata air softgun," kata dia.

Arseto dilaporkan Jokowi Mania karena menyebut orang nomor satu di Indonesia bersama relawannya adalah koruptor yang kerap bermain proyek.

Arseto juga menuding pendukung Jokowi mempejualbelikan undangan pernikahan anak presiden seharga Rp25 juta.

Namun, Arseto diamankan polisi karena kasus dugaan ujaran kebencian terhadap agama yang mengandung paham Marxisme dan Komunisme. 

Baca juga: Sebut Jokowi dan Pendukungnya sebagai Koruptor, Pria Ini Dilaporkan ke Polisi

Topik:

Berita Terkini Lainnya